Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rektor UMJ Hadiri Launching UMAM di Perlis – Malaysia
25 Agustus 2022 12:22 WIB
Tulisan dari UMJakartaOfficial tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Dr. Ma’mun Murod didampingi Wakil Rektor 1, Dr. Muhammad Hadi dan Kepala Kantor Kerjasama dan Urusan Internasional (KUI) Endang Zakaria menghadiri launching Universiti Muhammadiyah Malaysia (UMAM) di kota Perlis, Malaysia (22/8/2022).
ADVERTISEMENT
Launching UMAM ditandai dengan dilaksanakannya International Submit on Knowledge Advancement (ISKA) 2022 yang dihadiri oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr. Haedar Nashir dan beberapa ketua PP Muhammadiyah lainnya.
ISKA dihadiri oleh 170 utusan dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) termasuk beberapa pimpinan PTM yang datang dari Indonesia.
Prof. Haedar Nashir, M.Si. (Ketua Umum PP Muhammadiyah) dan Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah berkunjung ke rumah Ketua Mufti Perlis, Malaysia.
ISKA yang berlangsung selama 2 hari (22-23/8/2022) di hotel Seri Malaysia Kangar Perlis dibuka oleh Raja Muda Perlis, Tuanku Syed Faizudin Putra. ISKA menampilkan beberapa narasumber dari Indonesia dan Malaysia, yaitu Prof. Dr. Azyumardi Azra, Prof. Dr. Abdul Mu’ti M.Ed, Prof. Lincolin Arsyad, dan Prof. Dato’ Seri Muhamed Mustafa Ishak.
ADVERTISEMENT
Pada hari kedua ISKA dilaksanakan presentasi paper para dosen dari PTM yang sudah lolos seleksi oleh panitia ISKA 2022.
Ketum PP. Muhammadiyah menyampaikan keyakinannya bahwa kehadiran UMAM di Malaysia akan mempererat hubungan antara Persyarikatan Muhammadiyah dengan Kerajaan Perlis, khususnya dan masyarakat Malaysia umumnya.
“Kehadiran UMAM akan menambah keselarasan hubungan kita sebagai bangsa serumpun, karena dalam sejarahnya, Malaysia dan Indonesia merupakan saudara serumpun yang banyak memiliki kesamaan budaya, bahasa dan sejarah,” ucap Haedar Nashir. Sehingga dengan adanya UMAM ini semua bisa terjalin kembali dan Inonesia maupun Malaysia bisa sama-sama maju.