Kedai Jamu Herbal 'Kekinian' di Pontianak

Verdy Hartanto
Food Content Creator, Based in Pontianak. - Instagram : @KulinerKotaPontianak Youtube: Verdy Hartanto
Konten dari Pengguna
30 Agustus 2019 11:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Verdy Hartanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Wedang angsle, yang menjadi salah satu menu favorit di kedai 'Jenenge Jamu'.
zoom-in-whitePerbesar
Wedang angsle, yang menjadi salah satu menu favorit di kedai 'Jenenge Jamu'.
ADVERTISEMENT
Di tengah maraknya pertumbuhan kafe, restoran, dan berbagai tempat yang menyediakan makanan dan minuman milenial seperti variasi es kopi susu kekinian, japanese food, korean food, western food, dan sejenisnya, memberikan nuansa perkulineran di suatu kota menjadi semakin ramai dan bervariatif. Orang-orang seakan berlomba-lomba untuk menghadirkan segala sesuatu yang berbau kekinian di era milenial ini, tak terkecuali dalam hal makan dan minum.
Kedai 'Jenenge Jamu' berlokasi di Jalan Putri Dara Nante, nomor 8F Pontianak, buka jam 12.00-24.00.
Ada satu kedai yang cukup menarik perhatian aku, di saat aku melintasi Jalan Putri Dara Nante, Pontianak. Kedai ini menyediakan berbagai produk yang terbuat dari bahan herbal, atau yang akrab kita sebut jamu tradisional.
Suasana Kedai 'Jenenge Jamu' .
Menariknya, semua produk yang ada disajikan dengan nuansa tempat yang modern. Tidak seperti tempat minum jamu lainnya yang umum kita temui, yang biasanya menyerupai warung kecil, di mana kita datang memesan minuman herbal yang kita inginkan, duduk, lalu habiskan, dan kemudian bayar lalu pulang. Di sini kita bisa nongki (istilah nongkrong dalam bahasa anak milenial sekarang) sambil menikmati nasi kucing, cireng rujak, roti panggang, kentang goreng, dan tentunya aneka minuman herbal, tidak terbatas hanya jamu saja.
Daftar menu dan list harga, mulai dari Rp 4.000 dan sangat terjangkau.
Jenenge Jamu, adalah nama tempat kedai kuliner herbal ini. Di sini kamu dapat menemukan minuman seperti jamu herbal, wedang, tapai goreng, sekoteng, dan variasi menu lainnya, yang tidak asing, tapi terkadang kita harus membelinya di tempat terpisah, di sini dihadirkan dalam satu lokasi yang sama.
ADVERTISEMENT
Kamu ingin menikmati sekoteng sambil menikmati cemilan tapai goreng, atau di kala dinginnya malam kamu ingin menikmati wedang ronde yang hangat sambil memesan roti bakar? Bisa kamu nikmati disini. Harganya pun dikatakan cukup murah meriah. Untuk beberapa menu yang kami pesan, harganya sepuluh ribu rupiah saja. Nongkrong sehat tanpa bikin kantong jantungan, ha-ha-ha.
Semangkuk sekoteng lengkapp dengan isiannya yang sukses menghangatkan mulut dan lidah.
Sekoteng menjadi mangkuk pertama yang kami cicipi di antara pesanan lainnya. Warna kuah jahenya sedikit pekat keruh dan isian dalamnya ada biji salak, potongan roti tawar, kacang tanah sangrai, agar-agar, biji mutiara, dan kacang ijo. Sekejap rasa hangat dalam mulut menjadi begitu pecah, saat kami menikmati sekoteng ini suap demi suap. Suapan pertama belum terlalu terasa hangatnya jahe, namun setelah beberapa suapan, rongga mulut dan lidah merasakan hangat yang menyenangkan. Kami pun bercengkrama santai sembari menikmati cireng bumbu rujak yang juga kami pesan.
Cireng Bumbu Rujak, dengan saus manis pedas juga bisa teman-teman nikmati di sini.
Wedang ronde juga menarik perhatian ku dengan bulatan warna warni, yang dari penampakannya terlihat menggoda dengan isian kacang tanah di dalam bulatan ronde tersebut. Kulitnya terbuat dari tepung ketan, sehingga rasa kenyal empuk cukup terasa di gigitan.
Wedang Ronde, bulat kenyal dengan isian kacang tanah dan berkuah jahe disertai kacang tanah sangrai.
Kuah jahe dan kacang tanah sangrai juga ikut menemani semangkuk wedang ronde pesanan kami ini. Suasana sore itupun terasa semakin akrab, karena cuaca saat itu sedang mendung dan sepertinya akan turun hujan. Pas sekali moment ini, pikir kami. Menikmati kuliner penghangat badan di saat menjelang sore, yang sepertinya hujan akan turun tidak lama lagi.
Wedang Uwuh, minuman pengembali stamina khas Imogiri dari Jogja, yang konon katanya minuman para Sultan.
Pilihan jamu tradisional yang dikemas secara modern juga bisa kamu nikmati di sini. Tersandar di dalam showcase berpendingin, yang siap kamu minum dalam kondisi dingin. Beberapa minuman herbal yang ingin kami nikmati sore hari itu adalah kunyit asem, beras kencur, wedang jahe, dan alang-alang.
Jamu tradisional yang dikemas secara modern menggunakan botol yang siap konsumsi, segar! Mantap!
Minuman herbal yang dikemas dalam botol ini mengantarkan sensasi rasa segar yang menyenangkan. Sebenarnya ada menu nasi kucing yang ingin kami coba, namun sayang sekali saat kami datang, menu tersebut tidak tersedia. Desain ruangan berdinding putih dengan beberapa ornamen interior di dinding ruangan full AC ini, ikut serta dalam menyumbangkan suasana kedai yang nyaman, dan tidak terganggu suara hilir mudik kendaraan yang ada di luar.
Suasana dan desain interior dari Jenenge Jamu. Terlihat pengunjung yang sedang menikmati cemal-cemil dan minuman herbal.
Kehadiran kedai minuman tradisional ini cukup menawarkan nuansa yang berbeda dan unik di pangsa pasar 'kekinian'. Menurut kami, menu makanan dan minuman herbal di sini dikemas dengan cara modern, agar dapat menarik tidak hanya dari pengunjung di kalangan orang tua dan penikmat jamu, tapi bagi kalangan millenial yang asing dan penasaran dengan minuman herbal pun dapat ikut mencoba.
ADVERTISEMENT
Selain dijual dengan harga yang menurut kami cukup terjangkau, lokasi tempat kedai jamu ini juga cukup mudah dijangkau, dengan tata interior yang meski tidak terlalu luas, namun memberikan kesan nyaman. Salam, kulinerkotapontianak.