Kelompok Pencinta UAS Lapor Balik Pelapor Ceramah Salib ke Bareskrim

20 Agustus 2019 19:32 WIB
Pecinta UAS melaporkan balik pelapor UAS ke Bareskrim Polri. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pecinta UAS melaporkan balik pelapor UAS ke Bareskrim Polri. Foto: Mirsan Simamora/kumparan
ADVERTISEMENT
Sekelompok orang yang mengatasnamakan diri Pencinta Ustaz Abdul Somad (UAS) melaporkan balik orang yang melaporkan penceramah asal Riau itu ke Bareskrim Polri. UAS beberapa kali dilaporkan karena diduga menista agama.
ADVERTISEMENT
Kuasa hukum Pecinta UAS, Pitra Romadoni mengatakan, mereka melaporkan seorang advokat yang bernama Sudiarto ke Bareskrim karena diduga menyebarkan surat pelaporan UAS di media sosial. Penyebaran surat tersebut membuat kesan UAS penista agama.
“Kita laporkan atas nama Sudiarto,” kata Pitra di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (20/8).
Laporan terhadap Sudiarto terdaftar di SPKT Bareskrim Polri dengan nomor LP/B/0732/VIII/2019/Bareskrim. Sudiarto diduga menghina UAS.
Sebelumnya, Ustaz Abdul Somad (UAS) dilaporkan ke Bareskrim Polri soal penistaan agama. Laporan terhadap UAS dibuat seorang mahasiswa dan advokat.
Laporan terhadap UAS tercatat di SPKT Bareskrim Polri dengan nomor STTL/396/VIII/2019/Bareskrim oleh Korneles Galanjinjinay, sedangkan laporan kedua oleh seorang advokat Sudiarto dengan nomor STTL/0394/VIII/Bareskrim.
ADVERTISEMENT
Dalam kedua surat tersebut, UAS dijerat undang-undang yang sama yakni Tindak Pidana Penistaan Agama UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 156 A.
Dai Ustad Abdul Somad Foto: ANTARA FOTO/Feny Selly
Sementara itu, klarifikasi Ustaz Abdul Somad dilakukan pada ceramah dalam rangka Hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2019 di Desa Simpang Kelayang Masjid At-Taqwa. Klarifikasi disampaikan UAS pada menit ke 5.00 hingga 6.40.
Dalam video tersebut, UAS menyatakan pertama untuk menjawab pertanyaan bukan membuat-buat untuk merusak hubungan. "Ini yang perlu dipahami dengan baik," katanya UAS dalam video tersebut.
Kedua, kata UAS, itu merupakan pengajian di masjid tertutup, bukan di stadion, bukan di lapangan sepak bola, bukan di TV, namun untuk interen umat islam untuk menjelaskan tentang patung dan tentang kedudukan nabi Isa AS kepada umat muslim dalam Alquran dan sunah nabi.
ADVERTISEMENT
"Ketiga, pengajian itu lebih dari tiga tahun yang lalu di kajian subuh Sabtu di Masjid An-Nur Pekanbaru. Saya rutin pengajian di sana. Satu jam pengajian diteruskan dengan tanya jawab," jelasnya.