Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
"Tidak merencanakan berarti merencanakan untuk gagal."
Kalimat enam kata itu menjadi pembuka kala Redaktur Kolaborasi kumparan, M. Rizki, menyampaikan materi tentang operasional kumparan 1001 Media Online di Hotel Puri Denpasar, Jakarta, Kamis (24/1).
ADVERTISEMENT
Membuat perencanaan suatu peliputan bisa dilakukan dengan menentukan angle berita. "Bisa dimulai dengan pertanyaan 'kenapa?' atau 'bagaimana?' atau bisa juga 'siapa di belakang peristiwa itu?'," kata Rizki.
Materi tersebut menjadi satu bagian dari Onboarding kumparan 1001 Media Online. Persiapan sebelum "lepas landas" ini akan sangat berguna bagi para peserta, sehingga mereka akan cukup bekal untuk "take off" di hari pertama.
"Mereka sebagai media harus punya khazanah ilmu, mentalnya harusnya entrepreneur. Media sosial juga bisa digunakan untuk aset komersil, distribusi chanel, branding. Materi operasional juga nantinya bisa memberikan bayangan flow kerja kumparan seperti apa,” ujar Head of Collaboration, Dhini Hidayati.
Pada hari ketiga, onboarding dimulai pukul 09.00 WIB, dibuka dengan presentasi dari Google News Initiative Indonesia yang menjelaskan tentang tools yang bisa digunakan sehari-hari oleh jurnalis, untuk verifikasi berita dan menangkal hoaks.
ADVERTISEMENT
Arsinto, yang membawakan materi dari Google News Initiative, menyebut hoaks di Indonesia itu banyak. Contohnya, video truk di atas kapal yang bergoyang-goyang--yang disangka diakibatkan gempa Banten.
Salah satu media televisi swasta, menurut Arsinto, menyiarkan tayangan itu dengan menyebutkan gempa sebagai penyebabnya. "Tapi itu hoaks," kata dia. "Kalau pakai tools dari Google News Initiative, itu bisa ditangkal."
Pemberantasan hoaks sudah lama menjadi gaya pemberitaan kumparan dan masih tetap akan seperti itu. "Indonesia butuh media-media yang bisa menyuarakan hal-hal positif untuk menyambung harapan-harapan yang baik, mengangkat potensi-potensi, dan juga menyuarakan masalah secara positif,” kata Stanley Ferdinandus, peserta asal Ambon.
Bekal ilmu bukan cuma terkait berita. Perwakilan Sales and Commercial kumparan, Niko Radityo, membagikan kiat berjualan dengan--salah satunya--memonetisasi konten dari pemberitaan dengan mudah dan terstruktur.
ADVERTISEMENT
Kepada Niko, Agus Salim mengeluhkan pemasukannya yang dipotong 20 persen karena medianya, Sumut News, dipandang sebelah mata sebagai media daerah.
Niko lalu menyarankan agar semua partner bisa membawa nama kumparan. "Bilang saja partner kumparan agar bayarannya menjadi lebih tinggi,” ujarnya diikuti tepuk tangan peserta.
Selain Niko, pemateri yang mendapat antusiasme tinggi adalah Anton William, Head of Growth kumparan. Ia berbagi tips bagaimana kumparan bermedia sosial.
"Kredibilitas bagus akan meningkatkan harga jual, sebanyak apapun followers kalau kredibilitasnya jelek maka harganya rendah," ujarnya.
kumparan Product Team yang diwakili Ganesha Nugraha dan Argi Harianto, menjelaskan mengenai penggunaan text editor yang akan digunakan oleh para partner kumparan 1001 Media Online. "Hampir semua fitur internal di text editor, kami berikan untuk user," ujar Ganesha.
Di akhir materi, Kepala Peliputan kumparan, Ikhwanul Khabibi, menceritakan perjalanan di awal berdirinya kumparan. "Kami harus lebih dalam dan lebih cepat dari media-media pendahulu kami. kumparan mendobrak kebiasaan media lain, sehingga kumparan berada di titik ini. Kami tahu kami media baru, kami tahu kami belum dikenal, maka kumparan mendobrak media lain," kata dia.
ADVERTISEMENT