Menjadi The Avengers di Bisnis Media Online

27 Januari 2019 14:36 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chief Corporate Strategy kumparan, Andrias Ekoyuono, menjadi pemateri pertama di hari terakhir onboarding kumparan 1001 Startup Media Online. Ia membahas tentang Milestone 1001 media. (Foto: Matheus Marsely/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Chief Corporate Strategy kumparan, Andrias Ekoyuono, menjadi pemateri pertama di hari terakhir onboarding kumparan 1001 Startup Media Online. Ia membahas tentang Milestone 1001 media. (Foto: Matheus Marsely/kumparan)
ADVERTISEMENT
“Kenapa sih kita harus membangun media?” kalimat tanya itulah yang dilontarkan Andrias Ekoyuono, Chief Corporate Strategy kumparan, kala membuka sesi materinya di acara Onboarding kumparan 1001 Startup Media Online di kantor kumparan.
ADVERTISEMENT
Jawaban dari pertanyaan itu adalah: media moves people. Media harus dapat memiliki pengaruh (impact) besar, sehingga orang-orang tidak sebatas menikmati suatu konten. Harapannya, media bisa membuat orang-orang untuk bertindak lebih jauh, setelah mereka tertarik dengan konten tersebut. Misalnya, kumparan berkolaborasi dengan kitabisa.com untuk membuat kegiatan crowdfunding terkait suatu isu yang pernah diberitakan.
Program kumparan 1001 Startup Media Online hadir membuka peluang bagi para peserta agar mereka dapat memberikan pengaruh yang besar di daerah mereka masing-masing bersama kumparan.
"Kenyataannya, sekarang adalah era The Avengers. Semua berkolaborasi. Jadi, jangan lagi menjadi Superman," ujarnya.
Fariz, peserta dari Maluku Utara, bertanya terkait bagaimana ekosistem media di kumparan. Andrias mengatakan, ada empat ekosistem yang harus diperhatikan oleh para peserta, terutama jika ingin medianya memiliki pengaruh besar di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pertama, membangun kredibilitas jurnalistik dengan membenahi kualitas para jurnalis. Kedua, memperhatikan apa yang menjadi minat pembaca. Ketiga, menjalin hubungan dengan berbagai stakeholder, mulai dari pemerintah hingga komunitas, karena mereka sumber informasi. Dan yang keempat, tak lupa menjalin hubungan dengan pihak advertiser agar bisnis media tidak mati.
Artinya, banyak hal yang harus dipikirkan dan dikerjakan oleh startup media, sedangkan tenaga dan sumber daya jumlahnya terbatas. Hal tersebut, kata Andrias, adalah tantangan terbesar para pegiat startup, di mana daftar prioritas harus dapat dikelola dengan baik. Berkolaborasi bersama kumparan adalah upaya agar media startup dapat selamat dari masa-masa kritis, Valley of Death.
So many things to do so little time and resources. Itulah tantangan terberat startup media menurut Chief Corporate Strategy kumparan, Andrias Ekoyuono. (Foto: Matheus Marsely/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
So many things to do so little time and resources. Itulah tantangan terberat startup media menurut Chief Corporate Strategy kumparan, Andrias Ekoyuono. (Foto: Matheus Marsely/kumparan)
“Sebagai founder, kita harus pula memikirkan marketing, finance, operasi, produk, dan plan. Banyak yang harus dipikirkan. Akhirnya, kehabisan nafas. Putus asa,” tutur Andrias.
ADVERTISEMENT
Menanggapi pertanyaan dari Diananta, peserta asal Banjarmasin, terkait kemungkinan para peserta mendapatkan dari investor, Andrias menekankan bahwa media harus lebih selektif. Di sisi lain, kumparan juga akan memberikan bantuan operasional kepada peserta untuk dapat dimaksimalkan dalam menjalankan startup.
“Inkubatornya (kumparan) yang akan meng-invest. Kita harus satu ‘nafas’. Jangan buru-buru menerima investor, belum tentu value-nya tepat sama dengan (visi misi) kita,” kata Andrias.
Pentingnya Menumbuhkan Loyal Customer
Wakil Pemimpin Redaksi kumparan, Rachmadin Ismail, saat berbagi pengalaman kepada para peserta kumparan 1001 Startup Media Online. (Foto: Matheus Marsely/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Pemimpin Redaksi kumparan, Rachmadin Ismail, saat berbagi pengalaman kepada para peserta kumparan 1001 Startup Media Online. (Foto: Matheus Marsely/kumparan)
Dengan menjadi media yang memiliki pengaruh besar, manfaat tidak akan hanya dirasakan dari sisi masyarakat tapi juga dari sisi media itu sendiri. Pembicara kedua, Rachmadin Ismail selaku Wakil Pemimpin Redaksi kumparan, menekankan pentingnya sebuah media dapat memiliki loyal customer (pembaca setia). Salah satu caranya adalah membuat konten yang kuat.
ADVERTISEMENT
“Poinnya adalah tren, virality, dan eksklusivitas akan menghasilkan konten yang menarik atau adiktif," ujar Rachmadin.
Dalam slide presentasinya, Rachmadin menampilkan empat prinsip dari good quality content, yakni mengandung unsur emosional, peristiwa cepat dan akurat, mampu, memberi jawaban, memiliki visual menarik, dan mengundang interaksi. Dengan begitu, sebuah konten dapat menggerakkan atau setidaknya membuat orang-orang tersadar akan sebuah isu.
"Memberikan jawaban dengan niat memberikan manfaat," ungkapnya.
Wakil Pemimpin Redaksi kumparan, Rachmadin Ismail, saat membuka sesi diskusi dan tanya-jawab dengan para peserta kumparan 1001 Startup Media Online. (Foto: Matheus Marsely/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Pemimpin Redaksi kumparan, Rachmadin Ismail, saat membuka sesi diskusi dan tanya-jawab dengan para peserta kumparan 1001 Startup Media Online. (Foto: Matheus Marsely/kumparan)
Tristi, peserta dari Bandung, bertanya apakah sekiranya memungkinkan baginya mewawancarai tokoh tertentu untuk konten medianya. Rachmadin menjawab bahwa ia dapat berkolaborasi dengan kumparan untuk membahas angle konten dan mendapatkan kontak dari narasumber.
“Kita bisa bahas, kita bisa bantu kontaknya,” kata Rachmadin.
Pada akhirnya, program kumparan 1001 Startup Media Online dapat menjadi wadah bagi para pegiat startup media untuk kemudian dapat mengembangkan media mereka, baik dari sisi konten, maupun bisnis. Maka dari itu, Rachmadin menekankan pentingnya komunikasi.
ADVERTISEMENT
“Selama komunikasi lancar, kita akan baik-baik saja,” jelasnya.