14 Proyek CCUS Target Rampung di 2030, Pemerintah Godok Aturannya

21 September 2022 14:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif (tengah) berkeliling di pameran 46th IPA Convention and Exhibition 2022 ditemani Ketua IPA Irtiza Sayyed (kiri) di JCC, Jakarta, Rabu (21/9/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif (tengah) berkeliling di pameran 46th IPA Convention and Exhibition 2022 ditemani Ketua IPA Irtiza Sayyed (kiri) di JCC, Jakarta, Rabu (21/9/2022). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sedang menggencarkan penyelesaian 14 proyek Carbon Capture, Utilizaton, and Storage (CCS/CCUS) untuk mengurangi emisi karbon di industri hulu migas.
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah mengakui pentingnya mengatasi tantangan perubahan iklim dan mempromosikan transisi energi menuju Net Zero Emission pada tahun 2060.
Namun, lanjut Arifin, peran industri migas masih diperlukan karena bahan bakar fosil masih memegang peranan penting dalam pemenuhan energi nasional. Untuk itu diperlukan proses transisi harus dilakukan secara terukur.
Untuk mencapai keseimbangan antara peningkatan produksi migas dan target pengurangan emisi karbon, dia mengatakan pemerintah harus mempromosikan teknologi dan inovasi rendah emisi.
"Ada 14 proyek CCS/CCUS di Indonesia, namun semua kegiatan masih dalam tahap studi/persiapan yang sebagian besar ditargetkan onstream sebelum 2030," ujarnya saat pembukaan IPA Convex 2022, Rabu (21/9).
Arifin melanjutkan, salah satu proyek menjanjikan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat adalah Tangguh Enhanced Gas Recovery (EGR) dan CCUS. Menurut dia, proyek ini dapat menjadi percontohan pengembangan gas di Indonesia ke depan.
Pertamina meneken MoU kerja sama dengan Exxon Mobil dalam hal carbon capture dan storage. Foto: Instagram.com/luhut.pandjaitan/
"Proyek ini bertujuan untuk mengurangi emisi karbon sekitar 25 juta ton CO2 hingga tahun 2035 serta meningkatkan produksi hingga 300 BSCF hingga 2035," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini, lanjut dia, pemerintah sedang menyusun Peraturan Menteri tentang CCS/CCUS. Pada langkah pertama, fokus utama adalah mengatur CCS/CCUS untuk Enhanced Oil Recovery, Enhanced Gas Recovery atau Enhanced Coal Bed Methane di wilayah kerja migas.
"Kami masih mem-finalisasi draf dan peraturan ini menjadi salah satu prioritas kami," ungkap Arifin.
Dalam konteks energi rendah karbon, Arifin juga berkata peran gas alam sangat penting di tengah transisi energi sebelum dominasi bahan bakar fosil beralih ke energi terbarukan dalam jangka panjang.
Dia memastikan jika upaya transisi energi ini akan dilakukan di beberapa tahap dengan mempertimbangkan daya saing, biaya, ketersediaan, dan keberlanjutan.