16 Provinsi RI Masuk Kategori Miskin di Tahun 2024, Ada Jawa Tengah dan DIY

5 Juni 2023 20:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di kediaman KSP Moeldoko, Jakarta, Minggu (12/3).
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di kediaman KSP Moeldoko, Jakarta, Minggu (12/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengumumkan terdapat 16 provinsi dengan tingkat kemiskinan di atas rata-rata pada tahun 2024. Angka kemiskinan ditekan pada kisaran 6,5-7,5 persen pada tahun 2024 di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
ADVERTISEMENT
“Sasaran pembangunan provinsi di 2024 ada sekitar 16 dari 34 provinsi yang kami hitung, karena Papua dan Papua Barat masih jadi satu yang tingkat kemiskinan masih relatif tinggi dibandingkan sasaran pembangunan 2024 yang akan datang,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa di Rapat Kerja Komisi XI, Senin (5/6).
Suharso merinci, provinsi masuk kategori miskin di pulau Sumatera antara lain Aceh, Bengkulu, Sumatera Selatan (Sumsel) dan Lampung. Dia mencermati tidak ada provinsi yang miskin di Kalimantan.
“Di Kalimantan alhamdulillah semuanya sudah di bawah rata-rata nasional. Di Jawa masih cukup tinggi, Jateng, Jatim dan DIY,” lanjutnya.
Suharso juga menyinggung provinsi miskin di Sulawesi yaitu Gorontalo, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah. Sedangkan pada Pulau Maluku ada provinsi Maluku Utara.
ADVERTISEMENT
“Ada Sulawesi Tenggara, dan Maluku, dan Papua, NTB, dan NTT,” imbuh Suharso.
Dari paparan Suharso, provinsi yang mencapai tingkat kemiskinan tertinggi yaitu Papua di kisaran 23,5-24 persen. Untuk mencapai target kemiskinan ekstrem nol persen pada tahun 2024, Suharso menyebut pemerintah berencana menurunkan 3,35 juta jiwa penduduk miskin mulai tahun ini sehingga harus mengentaskan 6,7 juta jiwa.