17 Perusahaan Asing Akan Susul 7 Pabrik dari China hingga Jepang Relokasi ke RI

1 Juli 2020 21:00 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Pabrik Foto: ANTARA FOTO/ Aji Styawan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pabrik Foto: ANTARA FOTO/ Aji Styawan
ADVERTISEMENT
Di tengah pandemi COVID-19 saat ini, pemerintah masih gencar mencari sumber investasi. Salah satu yang disasar adalah perusahaan yang tengah berencana melakukan relokasi pabriknya keluar dari China.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengkonfirmasi bahwa saat ini sudah ada 5 perusahaan yang akan merelokasi pabriknya dari China ke Indonesia. Pun 2 pabrik di Korea Selatan dan Jepang juga akan pindah ke Indonesia.
Bahkan ada 119 perusahaan lain yang juga berpotensi memindahkan pabriknya ke tanah air.
“Saya mau jelaskan dulu yang sekarang sudah positif relokasi ada tujuh. Kemudian ada 17 yang sudah progres 60-70 persen. Lalu ada 119 masuk potensi,” ungkap Bahlil dalam video pendek yang diterima kumparan, Rabu (1/7).
Menurut Bahlil, Indonesia pernah kehilangan kesempatan serupa yaitu saat tensi perang dagang Amerika dan China memanas. Saat itu banyak perusahaan berbondong-bondong akan memindahkan pabriknya keluar dari China.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia meluncurkan Command Center atau Pusat Komando Operasi dan Pengawalan Investasi (KOPI) di kantor BKPM, Jakarta, Senin (23/3). Foto: Dok. BKPM
Sayang tak ada satupun yang jatuh ke pangkuan Indonesia. Kebanyakan justru lari ke negara tetangga, Vietnam.
ADVERTISEMENT
Bahlil menjelaskan, dari tujuh perusahaan tersebut, ada beberapa yang selama ini sudah beroperasi di Indonesia. Namun ada juga yang belum.
“Mereka ekspansi tapi dengan merelokasi pabrik-pabriknya. Dan itu dalan BKPM namanya relokasi jadi bukan dengan menambah. Melainkan menutup pabrik di negara lain dan buka di Indonesia,” ujarnya.
Dari tujuh perusahaan tersebut, tiga di antaranya akan memindahkan pabriknya ke Batang. Sedangkan yang lainnya menyebar ke Jawa Barat, Banten dan Sumatra Utara.
Presiden Joko Widodo meninjau lokasi Kawasan Industri Terpadu Batang dan Relokasi Investasi Asing ke Indonesia di Gringsing, Batang, Jawa Tengah. Foto: Dok. Agus Suparto
Menurut Bahlil, ke depan, Batang akan dipromosikan secara gencar akan menarik minat investor untuk memindahkan pabrik mereka. Salah satu strategi yang digunakan BKPM adalah menyiapkan lahan yang bisa disewa dalam waktu jangka panjang namun dengan harga yang sangat terjangkau.
ADVERTISEMENT
Bahlil mengatakan salah satu poin kekalahan Indonesia dibanding Vietnam adalah pada harga tanah. Di Vietnam, harga tanah hanya berkisar Rp 1 juta hingga Rp 1,1 juta per meter. Sedangkan di Indonesia harga tanah sudah menyentuh Rp 3 juta bahkan hingga Rp 4 juta per meter.
Untuk itu nantinya BKPM akan bekerjasama dengan PTPN untuk menyiapkan lahan yang bisa disewa investor dengan harga yang kompetitif.
“Yang buat kita kalah dengan Vietnam karena tanah. Strategi ke depan bagaimana menyampaikan ke investor kawasan industri Batang adalah solusi terbaik untuk mengurangi capex mereka dalam konteks perolehan tanah,” tandasnya.