2 Proyek Infrastruktur Ini Dibiayai Utang dari China

12 September 2021 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto aerial suasana Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
zoom-in-whitePerbesar
Foto aerial suasana Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat. Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak
ADVERTISEMENT
Pemerintah aktif membangun proyek infrastruktur seperti jalan tol dan waduk. Pembangunan infrastruktur memakan biaya yang cukup besar, sehingga sumber dananya bisa berasal dari utang luar negeri.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan yang diunggah di laman instagramnya, ada dua proyek infrastruktur yang dibiayai dari utang. Berikut rinciannya:

Waduk Jatigede

Waduk Jatigede merupakan waduk kedua terbesar di Indonesia yang terletak di Sumedang, Jawa Barat. Proyek tersebut dibiayai utang luar negeri sebesar USD 215,62 juta dari CEXIM-China.
"Pemerintah hadir untuk kita melalui pembangunan Waduk Jatigede yang dibiayai oleh pinjaman luar negeri CEXIM-China. Melalui pinjaman tersebut, Waduk Jatigede diharapkan mampu menjadi solusi dan terus menjadi kebaikan untuk masyarakat khususnya masyarakat Jawa Barat," tulis informasi di instagram DJPPR Kemenkeu, dikutip kumparan pada Minggu (12/9).
Pembangunan Waduk Jatigede disebut dimulai sejak zaman Presiden Soekarno. Namun baru bisa direalisasikan pada pemerintahan Presiden SBY pada tahun 2008, dan diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 31 Agustus 2015
ADVERTISEMENT
Waduk Jatigede mempunyai luas mencapai 4.983 hektar. Waduk itu bisa mengaliri 90 ribu hektar khususnya di wilayah Majalengka, Cirebon, dan Indramayu yang dapat membuat panen meningkat.
Selain untuk irigasi, Waduk Jatigede juga menjadi pembangkit listrik sumber tenaga PLTS 110 megawatt.
Jalan Tol Medan-Kualanamu
Foto udara jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi. Foto: Dok. Jasa Marga
Ruas jalan tol Medan-Kualanamu sepanjang 61,8 km menjadi jalan tol terpanjang di Sumatera saat diresmikan dan beroperasi pada 2018. Tol tersebut diharapkan bisa menggerakkan perekonomian.
Dalam unggahan di akun instagram DJPPR Kemenkeu, proyek Jalan Tol Medan-Kualanamu juga dibiayai utang luar negeri dari CEXIM-China sebesar USD 122,43 juta.
"Pemerintah hadir untuk kita melalui pembangunan Jalan Tol Medan- Kualanamu tahap satu yang dibiayai oleh pinjaman luar negeri CEXIM-China. Melalui pinjaman tersebut, jalan tol Medan-Kualanamu telah mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di Pulau Sumatera khususnya Provinsi Sumatera Utara," tulis informasi di akun DJPPR Kemenkeu.
ADVERTISEMENT