2 Proyek Tol Waskita Karya Mau Dioper ke Hutama Karya, Pak Bas: Belum Diputuskan

7 Juni 2023 14:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau tol layang Jakarta-Cikampek sebelum dioperasikan pada November 2019. Foto: Dok. Kementerian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau tol layang Jakarta-Cikampek sebelum dioperasikan pada November 2019. Foto: Dok. Kementerian PUPR
ADVERTISEMENT
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, opsi pengalihan dua ruas tol PT Waskita Karya (Persero) Tbk ke PT Hutama Karya (Persero) masih dibahas di tingkat rapat kabinet para menteri. Dia menegaskan, belum ada keputusan resmi mengenai persoalan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini belum diputuskan, masih wacana!" kata Basuki kepada awak media di DPR RI, Jakarta, Rabu (7/6).
Basuki menjelaskan, usulan suntikan tambahan untuk Hutama Karya guna mempercepat pembangunan dua ruas tol Waskita, yakni Jalan Tol Kayu Agung-Palembang-Betung dan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Tol Bocimi).
"Jadi pas rapat dibahas, PMN diberikan supaya lebih cepat penanganannya. Mungkin PMN-nya bisa lewat Hutama Karya," terang dia.
Basuki menerangkan, dalam praktiknya, Waskita tetap menjadi penggarap jalan tol. Namun, dana yang digunakan untuk pembangunan berasal dari Hutama Karya. "Bisa saja nanti Waskita yang garap, tapi uangnya ada di Hutama Karya," tegas Basuki.
"Selama ini (proyek infrastruktur) uangnya di PU yang ngerjain orang lain juga. DIPA PU kan bukan PU juga yang kerjain, kontraktor. Jadi bisa saja Waskita jadi kontraktor, kan bisa saja," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan pihaknya belum mengumumkan besaran suntikan penyertaan modal negara (PMN) untuk Hutama Karya. Padahal sebelumnya, Kementerian BUMN pede mengusulkan tambahan PMN sebesar Rp 12,5 triliun kepada PT Hutama Karya di 2024 karena mengerjakan dua proyek tol Waskita Karya (WSKT).
Sementara itu, Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban mengaku belum mengumumkan besaran PMN yang digelontorkan pemerintah di 2024. Menurut Rio, besaran PMN untuk Hutama Karya belum tentu mempertimbangkan rencana pelimpahan proyek tol.
"Belum secara resmi disampaikan. Saya tahu bahwa ada berita seperti itu, karena at the end of the day segala PMN kan harus diteliti," kata Rio, Selasa (6/6).
"Soalnya Hutama Karya punya kebutuhan sendiri untuk penyelesaian jalan tol trans Sumatera," imbuhnya.
ADVERTISEMENT