22 Lapangan Migas di Sumbagsel Sumbang 10 Persen Produksi Minyak Nasional

27 Agustus 2020 18:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Migas. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Migas. Foto: Dok. Pertamina Hulu Energi
ADVERTISEMENT
Sumatera terkenal sebagai pulau penghasil minyak dan gas atau migas di Indonesia. Khusus di Sumatera bagian selatan (Sumbagsel), produksi minyak mentahnya mencapai 74 ribu barel per hari per Juli 2020.
ADVERTISEMENT
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas Sumbagsel Adiyanto Agus Handoyo mengatakan, produksi 74 ribu barel minyak per hari itu berasal dari 22 lapangan di sana yang sudah beroperasi lama.
"Lifting (produksi minyak siap jual) Sumbagsel sampai Juli 2020 kita mencatat hampir 74 ribu barel per hari. Itu artinya kontribusinya hampir 10 persen dari produksi nasional," kata dia dalam Webinar Milenial Maju Bersama Industri Hulu Migas bersama SKK Migas dan kumparan, Kamis (27/8).
Sedangkan produksi gas di Sumbagsel mencapai 1.3751 MMSCFD atau menyumbang hampir 25 persen dari lifting gas nasional. Gas bumi yang ada di Sumbagsel ini mengalir dalam pipa gas dari Grissik sampai Cilegon.
Ilustrasi SKK Migas. Foto: Dok. SKK Migas
Penyerapan gas dari Sumbagsel ini paling banyak diserap industri 54,3 persen, Pupuk Sriwijaya 32,4 persen, dan 12,03 persen untuk kelistrikan.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita lihat dari sisi strategis, alur gas jalur gas ini dari Grissik hingga Cilegon, menyeberangi Selat Sunda, panjang pipanya 445 km. Ini menggambarkan besarnya industri hulu migas di Sumbagsel. Bahkan gasnya mengalir sampai Bekasi," ujar Adiyanto.
Di Sumbagsel, total lapangan migas ada 44 wilayah. Tapi baru 22 lapangan yang berstatus eksploitasi. Itu artinya, kata Adiyanto, masih banyak kesempatan milenial atau anak-anak muda yang bisa bekerja di industri migas Sumbagsel.