29 Juta Keluarga Miskin Diusulkan Dapat Subsidi LPG 3 Kg, Negara Hemat Rp 33,6 T

12 April 2021 18:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Distribusi gas LPG 3 kg di Tasikmalaya. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Distribusi gas LPG 3 kg di Tasikmalaya. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) mengungkapkan hanya 29 juta keluarga miskin dan rentan miskin yang diusulkan untuk menerima subsidi tertutup LPG 3 kg.
ADVERTISEMENT
Deputi Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan/Sekretaris Eksekutif TNP2K) Suprayoga Hadi mengatakan, 29 juta keluarga itu setara 27 juta rumah tangga tidak mampu dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang dikelola Kementerian Sosial.
"Selain itu juga diusulkan penerima 2,72 juta UKM, 3,59 juta petani, dan 0,35 juta nelayan. Tetapi semuanya adalah yang terdapat dalam DTKS," kata Suprayoga saat dihubungi kumparan, Senin (12/4).
Menurutnya, jumlah penerima subsidi LPG 3 kg yang diusulkan ini sama dengan jumlah penerima subsidi listrik. TNP2K mengakui, penyaluran subsidi LPG 3 kg selama ini tidak tepat sasaran.
Hal ini, kata Suprayoga, terlihat dari jumlah tabung LPG yang beredar di pasar mencapai 57 tabung digunakan oleh 51 juta rumah tangga.
ADVERTISEMENT
"Tapi sayangnya 65 persen dari jumlah tersebut berasal dari kelompok 50 persen terkaya. Dengan kebijakan baru hanya mereka yang ada dalam DTKS saja yang menerima, yaitu 29 juta keluarga atau 27 juta rumah tangga," lanjutnya.
com-Operasi pasar LPG 3 kg. Foto: Dok. Pertamina
Negara Bisa Hemat Rp 33,6 Triliun
Jika skema ini jadi diterapkan tahun depan dengan pengurangan jumlah penerimanya dari 51 juta rumah tangga menjadi hanya 27 juta rumah tangga, berapa anggaran yang bisa dihemat negara?
Berdasarkan simulasi yang dilakukan TNP2K dengan menggunakan perbandingan alokasi anggaran APBN 2020, menurut Suprayoga diperkirakan penghematannya antara Rp 20,7 triliun sampai Rp 33,6 triliun, tergantung cakupannya.
"Jika hanya diberikan kepada rumah tangga miskin dan rentan saja penghematan bisa mencapai Rp 33,6 triliun per tahun, tetapi jika diberikan juga kepada UKM, petani, dan nelayan sesuai dengan kebutuhan mereka makan penghematannya sekitar Rp 20,7 triliun per tahun," katanya.
ADVERTISEMENT
Besaran penghematan ini, lanjutnya, akan lebih besar jika harga minyak dunia yang menjadi salah satu patokan harga LPG, mengalami peningkatan. Dengan penghematan anggaran sampai Rp 33,6 triliun tadi, menurutnya, pemerintah dapat memanfaatkannya untuk memperluas program-program lain termasuk bantuan sosial.