2nd Pacific Exposition Raih Komitmen Transaksi hingga Rp 1,48 Triliun

30 Oktober 2021 12:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Panitia Penyelenggara Pacific Exposition 2021 yang juga Dubes LBBP RI untuk Selandia Baru, Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook dan Nieu, Tantowi Yahya. Foto: Pacific Exposition
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Panitia Penyelenggara Pacific Exposition 2021 yang juga Dubes LBBP RI untuk Selandia Baru, Samoa, Kerajaan Tonga, Kepulauan Cook dan Nieu, Tantowi Yahya. Foto: Pacific Exposition
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gelaran 2nd Pacific Exposition yang digelar secara virtual pada 27-30 Oktober 2021 berjalan sukses. Komitmen transaksi dalam eksibisi perdagangan, investasi, dan pariwisata yang terbesar dan terlengkap di Pasifik itu naik 48 persen dari Pacific Exposition pertama yang digelar pada 2019 lalu.
ADVERTISEMENT
Duta Besar RI untuk Selandia Baru, Tantowi Yahya, mengatakan komitmen transaksi dalam eksibisi itu mencapai Rp 1,48 triliun. Angka tersebut berpotensi terus bertambah karena platform eksibisi masih bisa diakses hingga 1 bulan setelah penutupan acara.
"Pacific Exposition tahun ini berhasil mencatat transaksi Rp 1,48 triliun atau USD 104,1 juta, atau mengalami peningkatan kurang lebih 48 persen. Peningkatan yang sangat membanggakan karena acara ini dilaksanakan secara virtual," ujar Tantowi Yahya dalam konferensi pers 2nd Pacific Exposition, Sabtu (30/10).
Dalam paparannya, Tantowi merinci transaksi terbesar yang dilakukan pada ekspo ini berasal dari sektor technology-based product, yaitu electric transformer dari sebuah pabrik di Bogor yang diekspor ke Selandia Baru dan Australia. Nilai transaksinya berkontribusi 30 persen bagi total transaksi di 2nd Pacific Exposition.
ADVERTISEMENT
Sektor kedua yaitu dari sektor agrikultur, pertama komoditas kopi dari Sumatera Utara dengan nilai transaksi sekitar USD 11 juta. Ada pun komoditas lain yang mempunyai transaksi besar yaitu melibatkan komoditas bawang yang diimpor dari Selandia Baru.
Pameran perdagangan dan pariwisata terbesar di kawasan Pasifik bertajuk Pacific Exposition 2019. Foto: Dok. KBRI Wellington
Tantowi mengungkapkan, pemerintah Indonesia berkomitmen rutin menyelenggarakan acara Pacific Exposition ini setiap dua tahun sekali. Hal tersebut karena pemerintah telah berkomitmen sejak acara pertama, sehingga bisa dipastikan Pacific Exposition akan kembali dilaksanakan pada 2023 mendatang.
"Seperti yang dikatakan Wakil Menlu, Pacific Exposition ini adalah komitmen panjang kami kepada negara-negara Pasifik. Sejak acara pertama di Auckland, Menlu mengatakan acara ini akan diadakan setiap dua tahun sekali. Walaupun ada pandemi, saat ini kami bisa melaksanakannya secara virtual. Kami akan kembali menyelenggarakan acara ini tahun 2023," jelas Tantowi.
ADVERTISEMENT
Ekspo kali ini dihadiri sekitar 312 eksibitor dari beberapa negara Pasifik. Acara ini dihadiri oleh 18 negara dari kawasan Pasifik, serta total pengunjung yang menghadiri ekspo ini yaitu 10.800 orang.
"Hasil dari virtual eksibisi ini dihadiri 312 eksibitor dari 200 virtual booth. Eksibitor berasal dari 18 negara di Kawasan Pasifik, lalu 10.800 pengunjung hadir dari 28 negara dari kawasan Pasifik, Asia seperti Jepang, Singapura, Malaysia, China, dan negara di seluruh dunia lainnya," tutur Wakil Menteri Perdagangan RI Jerry Sambuaga.
(Fariza Rizky Ananda)