news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

3.000 Sapi Perah Australia Tiba untuk Makan Gratis, dari Brasil-Belanda Menyusul

4 Maret 2025 10:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Sudaryono. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Sudaryono. Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkap sampai saat ini sudah ada 3 ribu ekor sapi perah yang masuk dari target 200 ribu ekor. Sapi yang sudah masuk tersebut disebut berasal dari Australia.
ADVERTISEMENT
“Kalau dari Brasil belum, kita lagi nunggu yang dari Brasil aturannya sih sudah bisa kita lagi nunggu aja realisasinya,” kata Sudaryono di Istana Negara, Jakarta Pusat Senin (3/3) malam.
Selain Australia, nantinya sapi perah juga akan masuk dari Vietnam, Brasil, Denmark, sampai Belanda. Perihal ini Sudaryono mengungkap pemerintah akan memberi kemudahan izin terkait lahan dan lain-lain bagi para investor sapi perah.
“Kita lagi dorong bagaimana industri susu yang existing bisa mendapatkan porsi (lahan) untuk Makan Bergizi Gratis (MBG), yang existing kan ada ya sudah ada di Baturaden, di Bogor, di Puncak dan lain-lain, itu bisa diserap untuk Makan Bergizi,” ujarnya.
Dengan begitu, Sudaryono berharap program MBG dapat menjadi katalis bagi siapa pun yang ingin berinvestasi karena program ini memiliki permintaan susu yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan ini Sudaryono juga memberi penjelasan terkait harga pokok yang masih tinggi. Untuk hal ini, saat ini operasi pasar sudah dilakukan pada lebih dari 300 titik Kantor Pos.
Kandang sapi milik Totok, peternak muda peserta Dairy Development Program (DDP) Frisian Flag Indonesia di Pujon, Malang. Foto: Dhini Hidayati/kumparan
“Memang yang tinggi cabai lah kalo yang lain relatif stabil bahkan kita lagi upaya bekerja sama dengan aparat yang berwajib supaya HET dipenuhi, HET migor, HET gula pasir, HET beras dan lain-lain kita penuhi semua. So far tidak jauh dari HET dan relatif stabil, memang yang menjadi PR kita cabai ya cabai merah, cabai keriting, cabai rawit karena suplainya sama tapi demand-nya jauh lebih besar,” kata Sudaryono.
Atas masih tingginya harga cabai, Sudaryono mengungkap nantinya Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan akan membanjiri pasar dengan komoditas cabai. Hal ini diharap dapat menurunkan harga cabai di pasaran dalam 2-3 hari.
ADVERTISEMENT