Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
3.500 Ton Beras Impor dari Kamboja Tiba di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
2 November 2023 14:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo, mengatakan beras impor Kamboja secara keseluruhan akan masuk sebanyak 10.000 ton. Dari 10.000 ton itu ada total 7.000 ton yang dikirim lewat Pelabuhan Tanjung Emas. Sementara sisanya lewat Pelabuhan Sumatera Utara.
"Ini pertama kali Kamboja mengirimkan berasnya sejak MoU 11 tahun yang lalu. Berasnya bisa masuk dan sangat baik (kualitasnya). Yang 2 juta akan masuk sampai dengan November ini," ujar Arief saat meninjau Bongkar Muat Beras asal Kamboja di Gudang Bulog Semarang , Kamis (2/11/2
Arief menjelaskan, impor beras sebanyak 2 juta ton ini digunakan untuk menambal cadangan beras pemerintah. Sebab, Presiden Joko Widodo memerintahkan Bulog harus memiliki cadangan beras di atas 1 juta ton.
ADVERTISEMENT
"Prioritas kita tetap produksi dalam negeri tapi pada saat kita membutuhkan tambalan stok dari luar negeri maka kita lakukan," jelas Arief.
Kepala Bulog Jateng, Ahmad Kholisun, mengungkapkan beras asal Kamboja yang sudah tiba di Semarang berjumlah 3.500 ton, dari rencana 7.000 ton. Saat ini separuhnya masih dalam proses pembongkaran.
"Untuk impor beras dari kamboja secara nasional hanya 10.000 ton, yang 3.000 (ton) masuk ke pelabuhan Sumatera Utara, yang 7.000 (ton) masuk Tanjung Emas untuk Jawa Tengah, yang 3.500 sedang proses bongkar, yang 3.500 sudah perjalanan dari Kamboja ke Semarang," terang Kholisun.
Beras impor ini akan digunakan untuk bantuan pangan lewat Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Ia menyebut, eks karesidenan Pekalongan menjadi daerah dengan penerima bantuan pangan terbanyak dari pemerintah.
ADVERTISEMENT
"Disalurkan ke seluruh Jawa Tengah hampir merata, Bulog Jateng ada 4 cabang, cabang Semarang, Surakarta, Pati, Pekalongan. Bantuan pangan tertinggi di eks Karesidenan Pekalongan," tutur Kholisun.