3 Bank di AS Bangkrut, Wamenkeu Ingatkan Perbankan RI Kuatkan Fundamental

21 Maret 2023 12:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Silicon Valley Bank (SVB). Foto: Sundry Photography/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Silicon Valley Bank (SVB). Foto: Sundry Photography/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Runtuhnya tiga bank di Amerika Serikat (AS) yakni Silicon Valley Bank (SVB), Signature Bank, dan Silvergate Bank, secara bersamaan membuat dunia perbankan global khawatir.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, mengingatkan perbankan Indonesia untuk mencegah kondisi yang sama seperti Silicon Valley Bank hingga Silvergate Bank.
"Ketika kita melihat apa efeknya terhadap Indonesia maka yang sudah pasti kita mesti lihat fundamental ekonomi kita kokoh nggak fundamental kita," kata Suahasil dalam acara OCBC NISP Business Forum, Jakarta, Selasa (21/3).
Namun di sisi lain, Suahasil mengatakan kolapsnya tiga bank raksasa itu tidak berpengaruh dengan perekonomian Indonesia. Secara makroekonomi Indonesia sepanjang 2022 naik 5 persen setiap triwulannya.
"Nah ini menjadi satu hal yang penting dan kalau di tingkat makro Indonesia pemulihan ekonomi 2022 sangat kuat. Ini bagian dari kokohnya kita, bagian kita memastikan kita berdiri kokoh," ujar Suahasil.
Silicon Valley Bank (SVB) kolaps alias bangkrut setelah krisis modal selama 48 jam. Para regulator Amerika Serikat (AS) seperti pemerintah, Bank Sentral, dan Lembaga Penjamin Simpanan ikut turut tangan untuk menyelesaikan hal tersebut.
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara di Hotel Shangri La, Senin (20/2/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Runtuhnya SVB menjadi kegagalan terbesar bank Amerika Serikat sejak krisis keuangan tahun 2008. Sehingga diprediksi akan menimbulkan efek domino kepada perekonomian global, termasuk industri perbankan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku telah melakukan stress test terhadap kinerja perbankan di dalam negeri. Hasilnya, ketahanan perbankan Indonesia sangat kuat di tengah krisis perbankan global.
"Secara keseluruhan asesmen stress test, kami menyimpulkan kondisi perbankan di dalam negeri berdaya tahan terhadap dampak ini. Namun kami terus melakukan pemantauan," kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Kamis (16/3).
Di sisi lain, Perry mengaku kolapsnya tiga bank raksasa AS akan meningkatkan ketidakpastian pasar keuangan global, yang sebetulnya sudah tertekan akibat pengetatan kebijakan moneter bank sentral di negara maju.