3 Bos Baru BUMN Tambang Pilihan Erick: Eks Bos Vale hingga Direktur Freeport

24 Desember 2021 7:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN Erick Thohir mengganti Direktur Utama di 3 BUMN tambang sekaligus dalam sehari, yaitu PT Timah Tbk (TINS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Antam Tbk (ANTM).
ADVERTISEMENT
Di Antam, Nico Kanter menjadi Direktur Utama menggantikan Dana Amin. Achmad Ardianto diangkat menjadi Direktur Utama PT Timah menggantikan Mochtar Riza Pahlevi. Lalu Arsal Ismail dipilih sebagai Direktur Utama PTBA menggantikan Suryo Eko Hadianto.
Berikut kumparan merangkum profil 3 bos baru BUMN tambang pilihan Erick:

Achmad Ardianto

Sebelum menjabat sebagai Dirut PT Timah, Ardianto merupakan Direktur Utama PT Garam (Persero). Jabatan itu belum lama diembannya karena baru diangkat Menteri BUMN Erick Thohir pada 18 Agustus 2020.
Achmad Ardianto, eks Direktur Utama PT Garam. Foto: PT Garam
Sebelum di PT Garam, dia pernah menjadi Direktur SDM PT Freeport Indonesia (PTFI) sejak 2017 hingga 2020. Ardianto juga pernah menduduki jabatan sebagai Direktur SDM PT Antam Tbk pada 2008 silam.
Dikutip dari situs resmi PT Garam, Ardianto lahir di Bogor pada 7 Agustus 1969. Dia merupakan lulus Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1995. Setelah itu, dia meraih gelar S2 dari TSM Business School-Twente University di Belanda pada 2005, Advance Human Resources Program (AHREP) di Ross Business Scholl-Michigan University pada 2012, dan The Art and Science of Coaching di Vanaya Institute di Jakarta pada 2018.
ADVERTISEMENT

Nico Kanter

Nico Kanter sebelumnya pernah menjadi Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Nico Kanter menjabat sebagai Presiden Direktur PT Vale Indonesia Tbk (INCO) selama 9 tahun sejak 2011 hingga 2020. Jabatan terakhir yang didudukinya adalah Komisaris Vale Indonesia.
Eks Direktur Utama PT Vale Indonesia, Nico Kanter. Foto: vale.com
Dikutip dari Vale.com, Nico tercatat juga pernah menduduki posisi sebagai Head of Country BP Indonesia pada 2008, yang membawahi seluruh bisnis BP di Indonesia dan memastikan pengintegrasian BP di Indonesia.
Nico Kanter memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1983 dan pada 1990 memperoleh gelar Master of Business Administration dalam bidang International Business dari University of Southern California – USA.

Arsal Ismail

Sebelum ke PTBA, Arsal Ismail merupakan Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) sejak Juni 2020. Alumnus Universitas Indonesia ini berasal dari Palembang, Sumatera Selatan.
ADVERTISEMENT
"Saya asli dari Palembang, Kabupaten Baturaja yang tidak jauh dari Muara Enim. Saya dibesarkan di sana sampai 18 tahun, kemudian saya merantau. Saya memegang beberapa perusahaan, terakhir di Direktur Pengembangan PT Jasa Marga (Persero) Tbk," kata Arsal dalam konferensi pers, Kamis (23/12).
Eks Direktur Jasa Marga, Arsal Ismail. Foto: Jasa Marga
Dikutip dari laman LinkedIn Arsal Ismail, dia sudah aktif bekerja di sektor pertambangan batu bara. Sebelum berlabuh di Jasa Marga, dia pernah menjadi Direktur Utama PT Putra Mubacoal (MNC Group).
Dalam rentang selama delapan tahun yaitu Mei 2012 sampai Juni 2020, dia pun menjabat sebagai Direktur Utama di beberapa perusahaan tambang yang terafiliasi dengan MNC Group lainnya, yaitu PT Nuansacipta Coal Investment dan PT BSPC.
Lalu dia juga pernah menjadi Direktur Utama PT Kresna Kusuma Dyandra Marga selama lima tahun, yaitu dari April 2005 sampai September 2010, dan terlibat dalam proyek pembangunan Jalan Tol Becakayu.
ADVERTISEMENT