3 Tahun Holding UMi, BRI Geser Ubah Permodalan Pengusaha Mikro

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari. Foto: BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menargetkan peningkatan dan pemerataan literasi bagi para nasabah, memasuki 3 tahun kehadiran Holding Ultra Mikro (UMi) di Indonesia.

Pelaku usaha segmen ultra mikro ditargetkan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru terutama dalam menyambut Indonesia Emas 2045. Sebab itu, beragam program pemberdayaan terus diakselerasi BRI Group melalui Holding UMi.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan ada pergeseran fokus dari awal terbentuknya Holding UMi dibandingkan dengan kondisi segmen ultra mikro saat ini. Awalnya, Holding UMi fokus pada memberikan permodalan terhadap pelaku-pelaku usaha baru melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di setiap tahunnya.

Kini, concern utamanya yakni bagaimana agar pelaku usaha ultra mikro secara merata mampu mengakses lembaga keuangan formal secara mudah dan tanpa memerlukan cost operasional yang mahal.

"Maka dari itu, perlu adanya literasi terhadap teknologi bagi para pelaku usaha beriringan dengan peningkatan kapabilitas di seluruh entitas termasuk PNM dan Pegadaian,” ujar Supari melalui keterangan resmi, Minggu (28/1).

Supari pun menekankan saat ini fokus perseroan mendorong literasi keuangan. Dengan begitu, saat ini konsepnya sudah terbalik, dari sebelumnya inklusi terlebih dahulu, sekarang literasi yang diutamakan.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari. Foto: Dok. BRI

"Maka nanti program-program pemerintah termasuk KUR ini akan terserap dengan baik terutama kualitasnya yang lebih baik. Begitu mereka terliterasi maka inklusi akan berjalan lebih cepat,” imbuhnya.

Di sisi lain, Supari menambahkan fokus ini sebagai upaya menjawab tantangan perubahan perilaku masyarakat di masa depan. Dia mengatakan, saat ini sekalipun di segmen ultra mikro sudah 87 persen pengguna smartphone.

BRI selaku penyedia layanan pinjaman pokok UMKM memerlukan perubahan bisnis proses menuju digital agar kualitas target segmen tidak rusak dengan praktik non-bank seperti pinjaman online atau judi online.

“Jadi kesimpulannya, bagaimana kita menjaga kualitas nasabah, bagaimana kita bisa membangun layanan berbasis digital, dan bagaimana membangun kapabilitas sangat kompleks untuk menjangkau spektrum yang semakin luas,” ucapnya.

Holding ultra mikro tingkatkan inklusi keuangan. Foto: Dok. BRI

Supari meyakini bahwa selama ini Holding UMi sudah memiliki platform literasi terbaik di Indonesia baik digital maupun offline. Dari platform digital, BRI memiliki LinkUMKM yang telah diakses lebih dari 7 juta nasabah dalam upayanya tumbuh dan berkembang hingga naik kelas.

Platform ini berisi fitur-fitur yang mengantarkan pelaku usaha untuk melakukan pelatihan, mengikuti komunitas, memamerkan produknya, konsultasi, hingga simulasi kredit untuk anggota.

“Program seperti ini kami akan perkuat di program yang menjangkau mikro yang lebih bawah lagi yang disebut ultra mikro. Kami bekerja sama dengan PNM dan Pegadaian yang sudah menjadi bagian dari Holding Ultra Mikro. Kita akan persolid dan permudah serta percepat UMKM mulai dari ultra mikro ke mikro hingga menjadi pelaku usaha yang difasilitasi fasilitas komersial,” pungkasnya.