news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

37 Bandara InJourney Beroperasi 24 Jam Selama Mudik Lebaran 2025

6 Maret 2025 13:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
 Direktur Utama InJourney, Maya Watono. Foto: Dok. InJourney
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama InJourney, Maya Watono. Foto: Dok. InJourney
ADVERTISEMENT
PT Aviasi Pariwisata Indonesia (InJourney) memastikan 37 bandara di bawah pengelolaannya akan tetap beroperasi penuh selama 24 jam untuk mendukung kelancaran arus mudik Lebaran 2025. Langkah ini diambil untuk mendukung kebijakan pemerintah terkait penurunan harga tiket pesawat, serta meningkatkan kenyamanan para pemudik yang menggunakan moda transportasi udara.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama InJourney, Maya Watono, memastikan kualitas layanan di bandara akan tetap optimal, meski InJourney memberikan potongan biaya layanan bagi maskapai dan penumpang.
"Kami tetap berkomitmen untuk membuka bandara 24 jam, untuk 37 bandara seluruh Indonesia. Jadi servisnya tidak berkurang walaupun kita memberikan diskon selama periode tersebut," kata Maya dalam konferensi pers Dukungan dan Kesiapan BUMN untuk Infrastruktur dan Transportasi Udara Menyambut Idulfitri 2025 di Kementerian BUMN, Kamis (6/3).
Maya menjelaskan periode operasional 24 jam ini akan berlangsung selama 19 hari, mulai 24 Maret hingga 11 April 2025. Namun, terdapat pengecualian bagi Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, yang akan ditutup sementara pada 29 Maret 2025 dalam rangka Hari Raya Nyepi.
Kedatangan warga negara asing menagalami kenaikan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali. Foto: Dok. Istimewa
Di samping itu, sebagai bagian dari persiapan menghadapi lonjakan jumlah penumpang, InJourney menambah sebanyak 17.175 personel yang akan disebar di berbagai bandara di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kami melakukan penambahan personel, total 17.175 additional personel untuk mengantisipasi peak traffic yang akan ada," ungkap Maya.
Peningkatan layanan ini dilakukan sebagai respons terhadap proyeksi kenaikan jumlah pergerakan pesawat dan penumpang selama periode mudik tahun ini. InJourney memperkirakan lalu lintas penerbangan akan meningkat sebesar 5,1 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara jumlah penumpang diprediksi mengalami lonjakan sebesar 9,3 persen.
"Estimasi kami adalah air traffic meningkat 5,1 persen versus 2024 dan peningkatan penumpang 9,3 persen versus 2024. Ini memang driven sebagian besar dari internasional," jelas Maya.
Selain memastikan bandara tetap beroperasi penuh, InJourney juga melakukan berbagai peningkatan fasilitas untuk memberikan pengalaman terbaik bagi penumpang. Beberapa upaya yang dilakukan meliputi penambahan counter check-in, fasilitas self-check-in, serta perbaikan conveyor belt untuk bagasi. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses pelayanan dan mengurangi antrean yang sering terjadi pada musim liburan.
ADVERTISEMENT
Maya juga menekankan pentingnya sistem manajemen operasional yang lebih efisien di bandara, salah satunya melalui penggunaan Airport Collaborative Decision Making (ACDM). Sistem ini memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data secara real-time, sehingga operasional bandara dapat lebih terorganisir dan mampu mengantisipasi berbagai kendala yang mungkin terjadi selama puncak arus mudik.
"Sehingga seluruh stakeholders di dalam airport ini bisa mendapatkan real-time decision making. Jadi kita bisa mengantisipasi ke depannya kita akan prediktif apakah berapa peak traffic di sekian jam, berapa SDM yang kita butuhkan di jam tersebut, apa retiming dari delay dari pesawat dan lain sebagainya itu ada di satu command center," tutur Maya.
Tak hanya di bandara, InJourney juga turut berkontribusi dalam sektor pariwisata selama periode Ramadan dan Lebaran tahun ini. Maya mendorong masyarakat untuk lebih banyak melakukan perjalanan wisata domestik guna mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
"Pastinya adalah multiplier effect and economic impact untuk masyarakat. Karena kita tahu bahwa untuk pariwisata sendiri multiplier effect dan economic impact ini sangat luar biasa,” tutur Maya.