Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Empat emiten tersebut menjadi perusahaan tercatat ke-46,47,48 dan 49 di BEI pada tahun 2023. Tiga dari empat saham tersebut menguat kecuali PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM) melemah 12 poin atau 10 persen ke level 108.
Lalu saham TGUK menguat 38 poin atau 34,55 persen ke harga 148 dan menyentuh auto rejection atas (ARA). Penawaran umum perdana (initial public offering) atau IPO TGUK meraih antusias tinggi dari para investor sampai oversubscribed hingga 159,91 kali.
Harga penawaran tertinggi yang tercatat untuk saham TGUK seharga Rp 110 per saham. Jumlah seluruh nilai penawaran umum ini mencapai Rp 117,85 miliar.
“Melalui penawaran saham perdana ini, Teguk akan memperbanyak gerai, memperkuat kapasitas produksi, meningkatkan jangkauan pemasaran dan inovasi digital,” kata CEO Minuman TEGUK Maulana Hakim selaku founder TEGUK di Gedung BEI, Senin (10/7).
ADVERTISEMENT
Distributor resmi Coca-Cola, PT Graha Prima Mentari Tbk, menggelar IPO dengan melepas sejumlah 309.000.000 saham. Besaran saham itu setara dengan 20 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan, dengan harga Rp 120 per saham.
Dengan aksi korporasi ini, perseroan menerima dana segar sebesar Rp 37,08 miliar, di mana dana yang diraih perseroan dari IPO ini seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Sedangkan IPO PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) mendapatkan minat investor yang sangat baik dengan terserapnya seluruh saham pada masa penawaran pada tanggal 4–6 Juli 2023.
WIDI melepas sebanyak 400.000.000 saham melalui IPO dengan harga penawaran senilai Rp 100 per saham.
Dana yang diperoleh dari hasil IPO ini senilai Rp 40 miliar setelah dikurangi dengan biaya IPO, rencananya akan digunakan sekitar Rp 22,2 miliar untuk pembelian alat berat. Sisa dana akan digunakan untuk operasional dan modal kerja perseroan.
ADVERTISEMENT
Lalu, PT Carsurin Tbk (CRSN) meraup dana segar Rp 75 miliar dengan harga penawaran senilai Rp 125 setiap saham. 97,92 persen dari dana IPO untuk belanja barang modal (capital expenditure), dan 2,08 persen untuk modal kerja.
“IPO ini bukan sekadar pemasukan aliran modal, namun juga wujud dari kepercayaan publik, serta penanda bahwa kami memegang obor sebagai katalisator dalam penyempurnaan layanan, ekspansi bisnis, dan kehadiran kami untuk tetap relevan dan terdepan,” tutur CEO Carsurin Sheila Maria Tiwan.