43 CEO Temui Jokowi, Menlu Retno Sebut UU Cipta Kerja Didukung Investor Asing

25 November 2020 21:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi Hadiri Pertemuan Virtual WEF Mengenai Indonesia dari Istana Kepresidenan Bogor,  Jawa Barat. Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi Hadiri Pertemuan Virtual WEF Mengenai Indonesia dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Foto: Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menjelaskan hasil pertemuan antara Presiden Jokowi bersama lebih dari 43 CEO dari berbagai negara. Adapun pertemuan kali ini diorganisir oleh World Economic Forum (WEF), Rabu (25/11).
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan ini, kata Retno, para CEO mendukung reformasi regulasi yang diupayakan pemerintah melalui UU Cipta Kerja. Menurutnya, para investor asing masih tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia.
“Beberapa hal yang mengemuka disampaikan para CEO, (yaitu) masih terdapat antusiasme yang tinggi dari para investor asing untuk melakukan investasi dan bisnis dengan indonesia,” ungkapnya melalui konferensi pers virtual, Rabu (25/11).
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Foto: Dok. Kementerian Luar Negeri
Menlu Retno menuturkan, para investor asing juga mengapresiasi komitmen pemerintah Indonesia dalam membangun perekonomian berkelanjutan. Ia bilang, salah satu sektor yang tengah digemari para investor adalah industri digital.
“Intinya antusiasme masih cukup tinggi dan mereka mengapresiasi upaya segala upaya reformasi Indonesia di dalam menghadapi pandemi baik kesehatan dan ekonomi,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, pemerintah akan memprioritaskan kesehatan dalam pemulihan ekonomi. Tak lupa, ia menekankan pemerintah akan terus melakukan pembangunan melalui sovereign wealth fund.
ADVERTISEMENT
“Kami memastikan secara transparan accountable dan kita lakukan sovereign wealth fund untuk percepatan proyek strategis pemerintah,” imbuhnya.