5 Strategi Telkom untuk Tingkatkan Profitabilitas & Pertumbuhan Berkelanjutan

16 September 2022 16:15 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Narasumber press conference Public Expose Live 2022 Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi (tengah), Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya (kedua dari kiri), VP Financial Planning and Analysis Telkomsel Aditya Yulid Sriyadi Raharja (paling kanan), dan PGS VP Investor Relations Telkom Achmad Faisal (kedua dari kanan), serta VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko yang bertindak sebagai moderator saat sesi Live, Jumat (15/9). Foto: dok. Telkom
zoom-in-whitePerbesar
Narasumber press conference Public Expose Live 2022 Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi (tengah), Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya (kedua dari kiri), VP Financial Planning and Analysis Telkomsel Aditya Yulid Sriyadi Raharja (paling kanan), dan PGS VP Investor Relations Telkom Achmad Faisal (kedua dari kanan), serta VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko yang bertindak sebagai moderator saat sesi Live, Jumat (15/9). Foto: dok. Telkom
Di tengah kondisi pandemi dan disrupsi teknologi, TelkomGroup terus berkomitmen dalam menjaga pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. Pada Public Expose Live 2022 (16/9), Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), Heri Supriadi, memaparkan kinerja perseroan, prospek bisnis, dan proyeksi Telkom untuk tahun buku 2022.
Sepanjang paruh pertama tahun 2022, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 72,0 triliun atau tumbuh 3,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Telkom mencatat EBITDA (Laba sebelum Bunga, Pajak, Depresiasi, dan Amortisasi) dan laba bersih sebesar Rp 39,4 triliun dan Rp 13,3 triliun. Baik EBITDA maupun laba bersih tumbuh positif masing-masing sebesar 4,5 persen dan 6,9 persen secara year on year (yoy).
IndiHome dan Telkomsel Digital Business terus menjadi mesin pertumbuhan, dengan pencapaian masing-masing sebesar Rp 13,8 triliun atau tumbuh 7,4 persen yoy dan Rp35,1 triliun atau tumbuh 5,2 yoy.
Diversifikasi mesin pertumbuhan serta kolaborasi antara bisnis mobile dan fixed broadband menjadi wujud upaya untuk mendorong pertumbuhan kinerja dan profitabilitas. Kontribusi pendapatan dan laba bersih kedua bisnis tersebut terus bergerak menuju komposisi yang hampir sama besarnya.
Kinerja cemerlang perseroan juga terlihat dari sisi operasional. Telkom terus mengembangkan infrastruktur, platform maupun layanan digitalnya untuk mendukung berbagai aktivitas di setiap segmen dan lapisan masyarakat.
Sepanjang 171.654 km serat optik milik Telkom tergelar dengan jaringan akses yang menjangkau hingga 499 Ibukota Kabupaten Kota (IKK). Infrastruktur ini didukung pula dengan 2 satelit yang memiliki 109 transponder, 255.107 Base Transceiver Station Telkomsel dan 36.787 menara telekomunikasi.
Selain itu, Telkom juga memiliki platform digital seperti 27 fasilitas data center di antaranya 22 domestik dan 5 luar negeri. Berbagai platform dan layanan digital dengan teknologi terdepan turut hadir mendukung langkah transformasi Telkom menjadi perusahaan telekomunikasi digital terdepan.
Melihat potensi pasar dan peluang ke depan, bisnis Telkom tetap menjanjikan di masa depan. Pertumbuhan industri bisnis digital life & smart platform, enterprise ICT, dan layanan broadband pada 2021 – 2025 mencapai persentase di atas 10 persen. Untuk itu, Telkom terus fokus pada 3 pilar utama bisnisnya: mengukuhkan digital connectivity untuk maksimalisasi arus kas perusahaan; investasi pada digital platform dan pengembangan kapabilitas bisnis; dan selektif dalam investasi di digital services untuk menangkap peluang bisnis dan value creation.
Heri mengatakan, untuk menggenjot profitabilitas demi pertumbuhan berkelanjutan dan mempertahankan posisi pemimpin di industri, Telkom terus mempercepat realisasi lima strategi utama perusahaan.
"Kami menjalankan strategi five bold moves sebagai upaya perseroan mendapatkan potensi maksimal dari ketiga pilar bisnis yang dijalankan demi memaksimalkan peluang, meningkatkan daya saing, serta value creation," katanya.

5 Strategi Utama Telkom dalam Memaksimalkan Peluang Bisnis

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Heri Supriadi (kanan) dan Direktur Strategic Portfolio Telkom Budi Setyawan Wijaya (kiri) pada sesi tanya jawab press conference Public Expose Live 2022. Foto: dok. Telkom
Strategi pertama yang dijalankan yaitu Fixed & Mobile Convergence (FMC). Lewat strategi ini, Telkom terus memperkuat penetrasi pasar, efisiensi biaya, serta keunggulan operasi seiring dengan upaya dalam meningkatkan pengalaman terbaik pelanggan.
Sebelumnya, telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Telkom dan Singtel untuk pengembangan inisiatif FMC dan pengembangan data center regional. Selain itu, ada pula komunikasi intensif dengan stakeholder dan penyiapan tim transformasi di lingkungan internal.
Strategi kedua yaitu berupa Infra Co yang merupakan inisiatif perseroan untuk membuka potensi konsolidasi aset infrastruktur yang dimiliki, mencakup infrastruktur jaringan akses optik dan tower. Setelah diawali dengan IPO Mitratel pada tahun lalu dan langkah akuisisi aset tower diselesaikan, Mitratel menjadi perusahaan tower terbesar dan pemimpin di pasar Asia Tenggara dengan kepemilikan lebih dari 35 ribu tower.
Strategi ketiga terdapat pada Data Center Co. Dalam hal ini, Telkom melakukan proses konsolidasi aset dan peningkatan kapasitas bisnis data center. Untuk mempercepat pertumbuhan bisnis data center, Telkom bekerja sama dengan hyperscaler dan juga berkolaborasi dengan Singtel untuk memperluas pasar regional. Selanjutnya Telkom akan melakukan konsolidasi data center domestik dan internasional.
Keempat, inisiatif B2B IT Service yang diawali langkah transformasi baik secara internal maupun eksternal melalui kemitraan dan kolaborasi dengan perusahaan teknologi seperti Microsoft dan AWS. Telkomsigma disiapkan menjadi pemain terdepan B2B IT Service untuk melayani pasar korporasi, BUMN, Pemerintah, dan UMKM.
Terakhir, strategi utama yang akan direalisasikan Telkom adalah mengembangkan perusahaan digital atau DigiCo yang fokus pada segmen bisnis B2B dan B2C. Telkomsel melalui PT Telkomsel Ekosistem Digital mengembangkan portofolio bisnis vertikal di sektor digital, yakni kesehatan (health-tech) melalui layanan aplikasi Fita, pendidikan (edu-tech) melalui layanan aplikasi Kuncie, dan sektor mobile gaming melalui anak usaha Majamojo, yang akan memiliki potensi besar dalam mendorong perekonomian digital nasional.
Terkait dengan proyeksi kinerja Telkom tahun buku 2022, Heri meyakinkan bahwa Telkom mempertahankan dan terus berupaya menjadi market leader melalui pendapatan yang bertumbuh di kisaran mid-single digit dengan tingkat profitabilitas EBITDA yang terjaga.
Secara berkelanjutan, perusahaan pun mencari upaya-upaya dalam peningkatan operational excellence dengan digitalisasi, proses bisnis yang ringkas, cepat dan agile serta didukung talenta unggulan. Telkom berupaya mengoptimalkan Capital Expenditure di sekitar 25 persen dari total pendapatan dengan penggunaan sebagian besar pada penguatan digital infrastruktur.