news-card-video
24 Ramadhan 1446 HSenin, 24 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

50 Perusahaan PHK 60 Ribu Pekerja per Januari-Februari 2025

20 Maret 2025 13:01 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal di Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (20/3/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal di Kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (20/3/2025). Foto: Muhammad Fhandra Hardiyon/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, mengungkapkan sudah ada 60.000 buruh yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
ADVERTISEMENT
Mayoritas perusahaan yang melakukan PHK berdomisili di Kabupaten Bandung Barat, Bogor, Tangerang, Bekasi, Lampung, Cirebon, Pasuruan, Surabaya, Gresik, Pekalongan, Tangerang, Jakarta Utara, Bandung, Jakarta Timur, Sukoharjo, Semarang, Boyolali, Garut, dan Indragiri Hilir.
"Laporan kami dari KSPI dan Partai Buruh 60.000 buruh 60.000 buruh dalam 2 bulan Januari sampai dengan Februari Sudah ter-PHK Dengan alasan yang berbagai macam," kata Said Iqbal kepada wartawan di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, Kamis (20/3).
Said mengatakan, penyebab PHK 60.000 buruh paling banyak karena perusahaan telah dicap pailit. Katanya, dari 50 perusahaan yang melakukan PHK, 15 di antaranya berstatus pailit.
Menurut dia, jumlah buruh ter-PHK karena pailit sekitar 30.000 buruh atau setengah dari 60.000 buruh ter-PHK dalam kurun waktu Januari-Februari 2025.
Tren PHK 6 tahun terakhir. Foto: kumparan
Penyebab kedua perusahaan memutus perjanjian kerja dengan karyawannya ialah karena efisiensi internal, relokasi perusahaan ke negara lain utamanya China.
ADVERTISEMENT
"Penyebab yang ketiga adalah relokasi ke negara China terutama ke negara prinsipal yang relokasi ini adalah perusahaan-perusahaan yang melakukan PHK dari investasi asing terutama dari Jepang," lanjutnya.
Lebih lanjut, Said menyinggung Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot hingga 6 persen dan kena pembekuan. Katanya, hal tersebut menandakan daya beli masyarakat yang menurun sehingga kelas menengah bawah termasuk buruh tak bisa membeli barang sesuai kebutuhannya.
"Ini harus diperhatikan benar oleh pemerintah sehingga kalau daya beli turun, konsumsi barang turun, produksi barang karena konsumsi juga menurun," imbuh Said.
Buruh dan karyawan mendengarkan pidato dari direksi perusahaan di Pabrik Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha