50 SPBU di Bali Belum Siap Jual Premium Lagi

31 Mei 2018 19:15 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi SPBU di Denpasar. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi SPBU di Denpasar. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Keputusan pemerintah mewajibkan SPBU di Jawa, Madura, dan Bali (Jamali) untuk menjual Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium, tak dapat serta-merta direalisasikan. Dari 56 SPBU di Bali misalnya, masih ada 50 yang belum siap menjual Premium ke masyarakat.
ADVERTISEMENT
Kewajiban SPBU di Jamali untuk kembali menjual Premium, termuat dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 43 Tahun 2018. Padahal sebelumnya, dalam Perpres No. 191 Tahun 2014, hanya SPBU di luar Jamali yang wajib menjual BBM RON 88 tersebut.
Branch Manager Marketing PT Pertamina (Persero) untuk wilayah Bali-NTB, Doni Indrawan menyampaikan, ada 6 SPBU yang dalam pekan ini siap untuk menjalankan aturan baru soal kewajiban penyaluran Premium. Sehingga dari 56 SPBU yang tadinya sudah tak menjual Premium, masih ada 50 lainnya yang melakukan penyiapan.
"Ini karena perlu persiapan teknis. Kalau tangki timbunnya terbatas, misalnya cuma punya 2 tangki timbun, satunya sudah diisi pertalite otomatis harus switch, cleaning tangki dulu. Jadi memang harus bertahap, tapi kami ikut dengan aturan pemerintah," kata Doni di Denpasar, Kamis (31/5).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, dari 6 SPBU yang akan kembali menjual Premium, tersebar di Denpasar, Gianyar dan Buleleng. Doni mengungkapkan, konsumsi normal harian di Bali untuk premium adalah 602 Kilo Liter (KL), Pertalite 1161 KL, dan Pertamax 716 KL.
Premium Habis. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
zoom-in-whitePerbesar
Premium Habis. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
"Untuk konsumsi Pertalite lebih tinggi memang demikian adanya. Tapi kalau masalah ketersediaan, sebenarnya dari total 191 ada 70% yang menyediakan premium. Berdasarkan perpres tersebut kami akan tambah suplai, kami akan taat dengan peraturan pemerintah, dan pasti konsumsi bbm premium akan naik," kata Doni.
Dari pantauan kumparan, untuk area Denpasar memang sudah sedikit SPBU yang menyediakan BBM Premium karena sudah beralih menjual Pertalite. Termasuk SPBU Pertamina Coco di Jl. Hayam Wuruk, yang dikelola Pertamina Ritel sudah tak menjual Premium sejak Desember 2017.
ADVERTISEMENT
Namun dengan diperluasnya lagi penjualan Premium, Pertamina akan melihat tren konsumsinya ke depan. Namun pabrikan kendaraan bermotor umumnya sudah menyarankan penggunaan BBM minimal RON 90.
"Bagaimana dengan konsumsi Premium? Mungkin akan naik, tapi masyarakat akan jauh lebih bijak memilih bahan bakar sesuai kebutuhan dan peruntukkan kendaraannya. Apakah signifikan atau biasa saja, kami juga ingin lihat," katanya.