60 Perusahaan Siap Impor 2 Juta Sapi Perah untuk Penuhi Kebutuhan Susu Nasional

12 November 2024 14:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menjawab pertanyaan wartawan dalam IPOC 2024. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menjawab pertanyaan wartawan dalam IPOC 2024. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut ada 60 perusahaan baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang akan berinvestasi di industri sapi perah. Perusahaan-perusahaan tersebut nantinya akan mendatangkan sapi perah hidup.
ADVERTISEMENT
“Hampir 60-an perusahaan. Ada perusahaan, ada koperasi, dalam dan luar negeri,” kata Sudaryono ketika ditemui di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan) pada Selasa (12/11).
Untuk mendatangkan sapi perah dari luar negeri, Sudaryono mengatakan nantinya perusahaan swasta, koperasi, dan peternak akan saling bekerja sama.
“Karena kan mendatangkan sapi itu kan juga enggak serta-merta. Sebagian juga kan akan dikelola oleh koperasi atau peternak susu mereka yang kelola,” katanya.
Sudaryono menjelaskan alasannya mendatangkan sapi perah impor hidup agar produksi susu bisa mengimbangi pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia.
Saat ini, proses penandatanganan sapi sudah dalam proses perizinan. Selain itu, Kementan juga sedang melakukan pencocokan dengan kelompok peternak yang ada.
Untuk urusan lahan, Kementan juga berkoordinasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN), pihak swasta yang memiliki Hak Guna Usaha (HGU) maupun dengan masyarakat.
Sapi perah lokal Indonesia Foto: Dok. Frisian Flag Indonesia
“Apakah itu PTPN, apakah itu swasta yang punya HGU, atau apakah itu misalnya lahan-lahan punyanya kampus, punya masyarakat dan lain-lain. Kita kasih alternatif mereka mau milih yang mana,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini sapi yang akan masuk berjumlah 2 juta ekor untuk mendukung peningkatan produksi susu. Sudaryono mengatakan saat ini produksi susu lokal hanya mampu menopang 20 persen kebutuhan nasional. Sedangkan sisanya dari impor.
Dengan adanya investasi sapi perah tersebut, Sudaryono menargetkan produksi susu lokal bisa memasok lebih dari 50 persen kebutuhan susu nasional.
“Kita mau enggak mau harus kurang-kurangin impor. Dengan 2 juta ekor ini jadi berapa persen per porsi dalam negeri dari 20 persen bisa jadi kita bisa ini, bisa mandiri. Minimal di atas 50 persen kebutuhan susu domestik kita bisa,” kata dia.