news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

7 Alasan Kenapa Kamu Harus Segera Punya Asuransi Jiwa

4 November 2019 9:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Asuransi Traveling. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Asuransi Traveling. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Sebagian orang, terutama anak muda, masih berpikir memiliki asuransi bukanlah prioritas. Padahal, waktu terbaik untuk bisa peduli dan memilih produk asuransi bisa dimulai sejak usia 20 tahunan.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Business Insider, Senin (4/11), ada beberapa faktor yang menentukan biaya asuransi jiwa. Tetapi secara umum, semakin muda dan sehat Anda saat membeli polis asuransi, semakin murah harganya, kecuali jika Anda bekerja di sektor berisiko tinggi atau memiliki kecenderungan untuk olahraga ekstrim.
Berdasarkan penelitian dari Policygenius, rata-rata usia 20-30 tahun yang bukan seorang perokok, seharusnya bisa membayar polis asuransi paling tidak USD 10-USD 50 atau mulai dari Rp 170 ribu hingga Rp 700 ribu (kurs Rp 14.000). Dana tersebut masih lebih murah dari biaya gym setiap bulan.
Jika Anda tidak memiliki asuransi jiwa, berikut tujuh alasan yang bikin kalian mungkin membutuhkannya:
com-Ilustrasi keluarga mengajukan asuransi kesehatan. Foto: Shutterstock
1. Berencana Memiliki Bayi
Jika Anda berencana untuk memiliki bayi di tahun depan, sekarang adalah waktu yang tepat untuk membeli asuransi jiwa. Alasannya, kesehatan kebanyakan orang menurun seiring bertambahnya usia. Semakin lama Anda menunggu untuk membeli polis, semakin besar biaya akhirnya.
ADVERTISEMENT
Lalu, jika Anda dan suami sama-sama seorang pekerja, namun karena berencana memiliki bayi yang mengharuskan Anda berhenti bekerja, maka sudah seharusnya memiliki asuransi.
Tapi, jika Anda sudah hamil dan menjadi pencari nafkah keluarga, dimungkinkan untuk membeli asuransi jiwa. Anda mungkin akan mendapatkan harga polis terbaik jika menjalani ujian medis sebelum atau setelah kehamilan.
2. Bakal Menikah
Kenali pasangan Anda sebelum menikah, termasuk gaya hidupnya. Jika calon pasangan hidup Anda bergantung pada penghasilan Anda untuk menjalani gaya hidup kalian berdua nantinya, itu artinya kalian harus segera membeli asuransi jiwa.
Memiliki polis asuransi jiwa memastikan Anda dan pasangan nantinya aman jika suatu saat ternyata ada yang meninggal duluan.
3. Menjadi Tulang Punggung Orang Tua yang Sudah Usia Lanjut
ADVERTISEMENT
Jika kamu menjadi tulang punggung bagi banyak orang, maka kamu perlu memiliki asuransi jiwa untuk diri sendiri dan mereka. Kenapa?
Kebanyakan orang berpikir untuk melindungi pasangan atau anak-anak di saat usia mereka kepada dua atau tiga. Tetapi menurut laporan Institut Kebijakan Publik AARP 2018, sekitar 6,2 juta milenial merupakan tulang punggung dari orang tua, nenek-kakek mereka, hingga mertua.
Jika Anda membantu orang tua Anda yang sudah lanjut usia atau merencanakan hal itu suatu hari, polis asuransi jiwa bisa membuat Anda merawat mereka dalam jangka panjang, bahkan jika Anda sudah tak ada.
4. Punya Utang
Ketika memutuskan jumlah pertanggungan untuk polis asuransi jiwa, para ahli keuangan merekomendasikan untuk memasukkan jumlah total utang Anda untuk memastikan siapa pun yang menerima uang pada saat kematian Anda akan memiliki cukup untuk melunasi saldo terutang Anda secara penuh.
ADVERTISEMENT
Utang terbesar bagi kebanyakan orang, misalnya di Amerika, adalah cicilan rumah. Ini juga terjadi di Indonesia.
5. Tak Bekerja Kantor, Tapi Wirausahawan
Sebagai wirausahawan, Anda tak digaji bulanan seperti orang kantoran. Tapi bukan berarti Anda mengabaikan keberadaan asuransi jiwa.
Asuransi jiwa bisa sangat bermanfaat jika Anda pemilik bisnis kecil. Menurut Anna Baluch, jika Anda memilih polis asuransi jiwa dengan kesepakatan "Key Person" atau "Perjanjian Beli/Jual," karyawan atau stakeholder Anda dalam bisnis tersebut akan tetap dibayar jika Anda tiada.
Anda juga dapat menggunakan polis asuransi jiwa sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman usaha kecil. CEO sebuah perusahaan asuransi jiwa online Melbourne O’Banion mengatakan, pada dasarnya manfaat kematian pada polis Anda akan digunakan untuk membayar seluruh pinjaman jika Anda meninggal. Kemudian jumlah sisanya akan dibayarkan kepada penerima manfaat Anda.
ADVERTISEMENT
6. Memiliki Pekerjaan Berisiko Tinggi
Perusahaan asuransi jiwa akan selalu mempertimbangkan pekerjaan Anda ketika mereka menilai tingkat risiko Anda. Sederhananya, jika Anda bekerja di lingkungan yang berbahaya atau berisiko tinggi, Anda memiliki peluang lebih besar untuk meninggal daripada seseorang yang duduk di meja sepanjang hari.
Menurut Policygenius, pekerjaan di bidang penerbangan, konstruksi, pemadam kebakaran, pertambangan, minyak dan gas alam, dan beberapa pekerjaan lainnya hampir selalu menghasilkan premi yang lebih tinggi. Karena itu, jika Anda bekerja di bidang tersebut, perlu segera memiliki asuransi jiwa.
Sebagian besar polis asuransi jiwa tidak akan mengizinkan orang-orang di industri berisiko tinggi untuk menambahkan penunggang cacat, sehingga Policygenius merekomendasikan untuk membeli asuransi cacat jangka pendek yang terpisah untuk melindungi dari kehilangan pendapatan sementara jika Anda cedera di tempat kerja atau di tempat lain.
ADVERTISEMENT
7. Memiliki Hobi Ekstrem
Jika Anda seorang petualang dengan kegemaran olahraga ekstrem, Anda mungkin akan dianggap berisiko lebih tinggi oleh perusahaan asuransi jiwa. Tetapi ini mirip dengan memiliki pekerjaan berisiko tinggi: Anda akan membayar lebih untuk diasuransikan, tetapi biayanya sepadan dengan mempertimbangkan kemungkinan Anda akan mati karena sebab yang tidak wajar.
Jadi, jika senang panjat tebing hingga menyelam, maka Anda bisa mengajukan asuransi jiwa dengan menyebutkan hobi-hobi tersebut. Mengenai biayanya, Anda biasanya akan melihat premi dasar yang lebih tinggi atau biaya tahunan tambahan yang dihitung sebagai persentase dari jumlah pertanggungan. Setiap perusahaan asuransi menilai risiko hobi secara berbeda.