7 BUMN Karya Bakal Dilebur Jadi 3 Perusahaan, Ini Detailnya

19 Maret 2024 19:14 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir pada peluncuran Holding Danareksa di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Foto: Humas Kementerian BUMN
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir pada peluncuran Holding Danareksa di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Foto: Humas Kementerian BUMN
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan melebur tujuh perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi atau BUMN Karya, menjadi tiga perusahaan.
ADVERTISEMENT
Tujuh perusahaan tersebut di antaranya PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Brantas Abipraya (Persero), PT Adhi Karya (Persero) Tbk, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, atau PTPP.
"Ini kita sudah konsolidasi dalam tahap proses menggabungkan tujuh karya menjadi tiga perusahaan karya," kata Erick saat rapat dengan Komisi VI DPR, Selasa (19/3).
Dalam kesempatan tersebut, Erick menjelaskan, Waskita Karya akan dilebur ke Hutama Karya, Nindya Karya dan Brantas Abipraya dilebur ke Adhi Karya, sedangkan Wijaya Karya atau WIKA akan dilebur ke PTPP.
Ilustrasi PT Hutama Karya (HK). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Dengan penggabungan yang namanya Adhi Karya, Nindya Karya, Brantas, Adhi, dan Nindya Karya, lalu HK dengan Waskita, dan juga PTPP dengan WIKA, ini salah satu konsolidasi penyehatannya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Erick mengatakan, langkah ini merupakan salah satu upaya penyehatan bisnis BUMN di bidang konstruksi. Adapun peleburan antara Hutama Karya dan Waskita Karya, nantinya akan difokuskan pada pembangunan atau pengembangan jalan tol, jalan non tol, hingga residential commercial.
Sementara peleburan antara WIKA dan PTPP akan difokuskan pada bisnis pembangunan pelabuhan laut, bandara, hunian atau perumahan, dan Engineer.
PT Waskita Beton Precast Tbk (ESBP) bangun jembatan Penyeberangan Multiguna (JPM) di Dukuh Atas. Foto: Dok. Istimewa
Sedangkan Adhi Karya dan Nindya Karya, Erick bilang keduanya akan difokuskan pada pembangunan rel dan beberapa lini konstruksi lainnya.
Ke depan, Erick optimistis jumlah perusahaan BUMN akan berkurang hingga menjadi 30 perusahaan. Langkah ini agar perusahaan-perusahaan BUMN fokus pada tugasnya masing-masing.
"Kita masih optimis, kita menjadi 30 BUMN saja. Kita kurangkan lagi supaya fokus ke jenis-jenis yang kita harus hadir sebagai negara, tidak perlu semuanya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT