7 Tower Revitalisasi Wisma Atlet Siap Diresmikan Prabowo Akhir April 2025

Menteri PKP Maruarar Sirait ketika ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat pada Kamis (6/2/2025). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan, 7 tower revitalisasi Wisma Atlet Kemayoran siap diresmikan pada akhir April 2025 mendatang.

"Project-project yang sudah siap untuk diresmikan adalah 3 tower di Kemayoran, yang Wisma Atlet itu sudah siap diresmikan, kemudian 7 tower April akhir sudah siap. Jadi total 10 tower," jelas Menteri yang akrab disapa Ara, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (18/2).

Sesuai dengan lini masa, proses revitalisasi Wisma Atlet Kemayoran ditarget selesai pada April 2025. Sejumlah tower yang telah rampung direvitalisasi akan diserahkan Kementerian Sekretariat Negara sebagai pengelola.

Menteri Ara menyebut Presiden Prabowo Subianto akan hadir untuk meresmikan. "Rencananya akan diresmikan Presiden Prabowo," ungkap menteri yang akrab disapa Ara tersebut dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu (1/2).

Direktur Pembangunan Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Aswin Grandiarto Sukahar menjelaskan saat ini sudah ada 3 tower pada Blok C2 Pademangan yang sudah selesai direvitalisasi.

Sebanyak 3 tower yaitu Tower 8, 9 dan 10 pada blok tersebut memiliki 2 tipologi unit hunian yakni 24 lantai sebanyak 1 tower dan 18 lantai sebanyak 2 tower. Pada Tower 8 tersedia 524 unit, Tower 9 sebanyak 884 unit dan Tower 10 sebanyak 524 unit.

Setiap unit hunian dilengkapi dengan furnitur seperti meja kursi di ruang tamu, tempat tidur dan lemari pakaian, AC, water heater, dan ruang cuci dan jemur.

Selain 3 tower di Blok C2, revitalisasi juga dilakukan pada 7 tower di Blok D10 yakni Tower 1-7. Total revitalisasi pada dua blok tersebut menghabiskan anggaran RP 357 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor Abipraya dan Wika.

Total pada Blok C2 terdapat 1.932 unit sementara pada Blok D10 terdapat 5.494 unit. Dari total 7.426 unit tersebut, sebanyak 1.932 unit diantaranya akan dimanfaatkan sebagai hunian Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).