8 Tahun Rugi, Krakatau Steel Akhirnya Raup Untung Rp 326 Miliar di 2020

25 Mei 2021 14:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-circle
more-vertical
Krakatau Steel ekspor pipa baja ke Australia. Foto: Dok. Krakatau Steel
zoom-in-whitePerbesar
Krakatau Steel ekspor pipa baja ke Australia. Foto: Dok. Krakatau Steel
ADVERTISEMENT
PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) di tahun 2020 berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 326 miliar dengan capaian laba operasi mencapai Rp 2,4 triliun. Krakatau Steel mampu meraih laba dari yang sebelumnya mengalami kerugian sejak tahun 2012.
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi manajemen Krakatau Steel yang berhasil melakukan turn around perusahaan di mana sebelumnya 8 tahun berturut-turut mengalami kerugian. Dan pencapaian ini terjadi saat Indonesia masih menghadapi pandemi COVID-19.
“Krakatau Steel telah berhasil melakukan restrukturisasi dan transformasi dengan baik. Saya meyakini kinerja Krakatau Steel akan semakin baik ke depannya,” ujar Erick dalam siaran persnya, Selasa (25/5).
Sementara itu, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, restrukturisasi dan transformasi yang berdampak pada efisiensi serta peningkatan produktivitas sangat berpengaruh pada perolehan laba Krakatau Steel di tahun 2020.
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) berbincang dengan Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim (kiri) saat Public Expose Krakatau Steel 2020 di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (28/1/2020). Foto: Indrianto Eko Suwarso/Antara Foto
Berdasarkan inisiatif efisiensi, Perseroan mampu menurunkan biaya operasional di tahun 2020 dari Rp 4,8 triliun pada periode tahun 2019 menjadi Rp 2,8 triliun atau penurunan biaya operasional sebesar 41 persen. Penurunan ini terjadi pada biaya energi yang mengalami penurunan sebesar 46 persen menjadi sebesar Rp 295 miliar, penurunan biaya utility sebesar 27 persen menjadi Rp 564 miliar. Sementara biaya consumable dan sparepart masing-masing mengalami penurunan 61 persen dan 59 persen menjadi Rp 230 miliar dan Rp 65 miliar.
ADVERTISEMENT
“Dengan Krakatau Steel yang semakin efisien dan produktif, kami menjadi lebih kompetitif dalam melakukan aktivitas usaha kami yang berdampak pada peningkatan kinerja. Terlebih kami pun melakukan berbagai kolaborasi dan kerja sama dalam pengembangan bisnis kami, sehingga peluang untuk meluaskan pangsa pasar menjadi lebih terbuka,” ungkap Silmy.
Peningkatan kinerja Krakatau Steel juga terlihat dari capaian EBITDA atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation & Amortization, yang kian membaik. Di tahun 2020 Krakatau Steel mampu membukukan EBITDA sebesar Rp 1,09 triliun, dari sebelumnya EBITDA minus Rp 1,92 triliun di tahun 2019.
“Krakatau Steel saat ini semakin membaik kinerjanya. Kami menargetkan pendapatan meningkat 43 persen untuk tahun 2021 yaitu sebesar Rp 28 triliun. Dengan segala perbaikan fundamental ini, kami meyakini Krakatau Steel dapat mempertahankan keuntungan untuk di tahun-tahun mendatang,” pungkas Silmy.
ADVERTISEMENT