8 Tips untuk Kamu yang Bingung Kapan Sebaiknya Resign

1 Oktober 2019 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pekerja. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pekerja. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Memiliki pekerjaan tetap di kantor masih menjadi idaman bagi kebanyakan orang. Sayangnya, bagi mereka yang sudah masuk dan menjadi bagian dari pekerjaan kantoran terkadang ingin melepasnya.
ADVERTISEMENT
Atasan banyak maunya, beban kerja yang mulai tidak wajar, atau sekadar lingkungan kerja yang mulai membosankan menjadi pemicu kamu ingin resign.
Tapi kapan sih sebenarnya waktu yang tepat untuk resign? Yakin enggak bakal menyesal? Jangan sampai sudah resign, malah minta balik lagi.
Berikut 8 tips buat kamu yang bingung kapan harus resign ala Gary Burnison, CEO Korn Ferry, perusahaan pencari talent pekerjaan dikutip dari CNBC, Selasa (1/9):
1. Ketahui Secara Pasti Kenapa Kamu Harus Resign
Rumput tetangga tidak selalu lebih hijau. Jadi jujur lah dan pikirkan secara matang alasan kamu ingin resign dari kantor. Apakah karena mencari gaji yang lebih tinggi, tantangan yang lebih menarik, bos yang lebih baik, promosi atau sekadar perubahan lantas keluar begitu saja?
ADVERTISEMENT
Setelah kamu tahu alasannya, tanyakan pada diri sendiri: Apakah meninggalkan perusahaan satu-satunya pilihanmu?
Jika keputusanmu sudah mantap untuk resign, sebaiknya jangan terburu-buru juga. Pastikan pekerjaan baru sudah di tangan dan urusan di kantor lama benar-benar selesai.
2. Mengundurkan Diri Secara Langsung
Selain mencari alasan tepat mengapa kamu harus segera resign, ketika hari pengunduran diri tiba, sampaikan secara langsung.
Gary mengatakan, setidaknya ada tiga hal penting sebelum mengundurkan diri. Pertama, jangan memberi tahu orang lain di perusahaan tanpa terlebih dahulu memberi tahu atasan langsungmu.
Kedua, jangan menunggu sampai menit terakhir atau terlalu mendadak. Paling tidak, kabar pengunduran diri sudah disampaikan minimal 2 minggu sebelumnya.
Ketiga, jangan mengundurkan diri melalui email. Pastikan selalu bertemu langsung dan membicarakannya dengan nyaman.
ADVERTISEMENT
Jika kamu bekerja dari jarak jauh, jadwalkan video atau panggilan telepon. Jangan sampai tak ada kabar sama sekali, itu akan membuat reputasimu buruk di mata mereka.
3. Jelaskan Secara Baik Alasan Mengapa Kamu Resign
Tiba lah saat hari pengunduran. Di momen ini, pastikan kamu menjelaskan dengan baik alasan mengapa memutuskan keluar.
Gary menjelaskan, jika kamu punya pengalaman yang baik atau tidak, pastikan bisa menjelaskannya dengan sopan. Kamu bisa memulainya dengan percakapan seperti: "Maaf Bapak atau Ibu, ini sangat sulit bagi saya, tetapi saya telah memutuskan untuk mengambil posisi baru di perusahaan baru."
Setelah itu, beri tahu apa yang kamu paling suka selama bekerja di kantor tersebut dan bakal menjadi bekal di perusahaan yang baru. Terpenting, jangan lupa ucapkan terima kasih kepada mereka.
Ilustrasi meja kerja. Foto: Shutter Stock
4. Memiliki Rencana Cadangan
ADVERTISEMENT
Gary mengatakan, saat kamu menyampaikan kabar untuk resign ke atasan, kadang mereka merayumu untuk tetap tinggal. Jika kamu merupakan karyawan andalan, si bos biasanya akan membujukmu dengan naik jabatan atau naik gaji.
Jika dalam keadaan seperti ini, kamu harus mantap. Bisa mantap dengan tetap keluar karena pertimbangan tertentu sejak awal atau juga mantap akhirnya menerima bujukan si bos. Gary menekanan, apapun keputusannya, kamu tidak boleh menyesal di kemudian hari.
5. Jangan Malas Mengerjakan Tugas Terakhir
Biasanya, mendekati hari pengunduran diri, tugas yang harus kamu kerjakan semakin banyak. Jangan malas! Tetap kerjakan sebagai kewajiban atau pengabdian terakhirmu.
Kalau perlu, kamu ikut membantu kantor mencarikan penggantimu. Lebih bagus lagi, sebelum resign, kamu bisa mengajari keahlianmu kepada calon pengganti.
Resign Enggak, Ya? Foto: kumparan
6. Jangan Jelekkan Tempat Kerja Lama
ADVERTISEMENT
Hari pengunduran diri semakin dekat, jangan sesumbar dengan mengatakan hal-hal buruk tentang kantor yang bakal kamu tinggalkan.
Usahakan juga jangan bercerita bagaimana beruntungnya kamu bisa resign dari kantor tersebut. Tidak peduli seberapa besarnya kekesalanmu terhadap kantor tersebut, tapi bersikap profesional hingga hari terakhir.
7. Jangan Mencuri
Hal yang juga harus kamu lakukan ketika hendak keluar adalah jangan membawa barang-barang kantor ke luar. Pun dengan data-data kebutuhan kantor yang bersifat internal.
Pastikan semua perangkat softcopy yang selama ini kamu akses selama berkerja sudah terputus. Sebab, jika ketahuan mencuri data kantor, kamu bisa dituntut perusahaan.
8. Ucapkan Selamat Tinggal Secukupnya
Ucapkanlah selamat tinggal secukupnya, jangan mengirim surat elektronik ke semua karyawan. Ada beberapa kolega yang spesial, kamu bisa menghubungi atau membuat catatan khusus kepadanya.
ADVERTISEMENT
Jangan lupa, sampaikan salam perpisahan secara langsung kepada atasan. Tetap jaga komunikasi meski sudah di kantor baru.
Jadi kapan kamu resign?