news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

9,9 Juta Pekerja Sektor Non Formal Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

7 Maret 2025 7:58 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kartu BPJS Ketenagakerjaan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kartu BPJS Ketenagakerjaan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
BPJS Ketenagakerjaan mencatat hingga akhir 2024 ada 9,9 juta pekerja sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU) yang jadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
ADVERTISEMENT
Deputi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan, Oni Marbun mengatakan secara total peserta yang dilindungi adalah sebanyak 45,2 juta orang, terdiri dari 9,9 juta pekerja sektor non formal dan 35,3 juta pekerja sektor formal.
“Sampai akhir tahun 2024, data kepesertaan ada di 45,2 juta dan didominasi sebenarnya oleh sektor PU (Penerima Upah) 35,3 juta. Tapi kabar baiknya yang BPU sudah mengalami kenaikan sampai dengan 9,9 juta,” kata Oni di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (6/3).
Oni menuturkan saat ini BPJS Ketenagakerjaan memang tengah berfokus untuk memperluas kepesertaan dari sektor formal dan non formal, seperti pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) juga sektor non formal lain, termasuk pekerja seni.
Oni mengaku telah membicarakan hal ini dengan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto juga stakeholder terkait. Oni melihat perlunya pelindungan BPJS Ketenagakerjaan untuk komunitas tari, komunitas pekerja seni, pegiat desain grafis juga penulis.
ADVERTISEMENT
“Jadi saya rasa ini sangat penting ya sampai juga pekerja-pekerja yang melakukan event maupun produksi TV atau produksi film,” tuturnya.
Deputi Direktur Bidang Hubungan Masyarakat dan Antar Lembaga BPJamsostek, Oni Marbun. Foto: Dok. BPJamsostek
Hal ini dikarenakan secara keseluruhan, jumlah pekerja di Indonesia yang memenuhi syarat untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 101,8 juta orang.
Dari total tersebut, sekitar 40,7 juta atau 40 persen merupakan pekerja formal, dengan tingkat cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di sektor ini telah mencapai 86,7 persen.
Sementara itu, untuk sektor BPU, Oni menuturkan dari total 61 juta pekerja BPU baru 16,2 persen yang aktif sebagai peserta atau 9,9 juta. Oleh karena itu, peningkatan kepesertaan di sektor ini tetap menjadi prioritas BPJS Ketenagakerjaan.
Dia mengatakan, tahun ini BPJS Ketenagakerjaan menargetkan peningkatan kepesertaan sebesar 12 juta peserta aktif.
ADVERTISEMENT
“Berkaca dari tahun lalu, kenaikan kita adalah 3,6 juta tenaga kerja aktif Itu sekitar 9-10 persen, tapi tahun ini kita menargetkan sekitar 12 juta kenaikan tenaga kerja aktifnya,” terangnya.
Dari sisi dana kelolaan pada 2024, Oni mengatakan meski di tengah-tengah kondisi perekonomian yang global dan domestik yang penuh ketidakpastian BPJS Ketenagakerjaan membukukan dana kelolaan sebesar Rp 791 triliun. Angka ini meningkat sebesar 11,37 persen secara year on year (yoy).
“Jadi apakah itu cukup challenging? Yes challenging. Tapi itu adalah salah satu komitmen kami untuk memperluas UCJ Universal Coverage Jamsostek supaya lebih banyak lagi tenaga kerja yang terlindungi,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Oni juga membeberkan data total klaim Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) per 31 Desember 2024 yang sebanyak 57,9 ribu peserta dengan besaran manfaat sebanyak Rp 378,8 miliar.
ADVERTISEMENT
“Manfaat ini meningkat 3,82 persen dari tahun sebelumnya,” tutup Oni.