9 Tahun Berdiri, Total Aset LPEI Hampir Rp 120 Triliun

24 September 2018 12:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Sinthya Roesly.  (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Sinthya Roesly. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Total aset Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank saat ini mencapai Rp 119,9 triliun. Angka tersebut tumbuh 829,4 persen sejak berdiri pada 2009 ketika hanya memiliki aset Rp 12,9 triliun.
ADVERTISEMENT
Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank Sinthya Roesly mengatakan, total pembiayaan yang telah disalurkan untuk ekspor Indonesia hingga saat ini sebesar Rp 108,7 triliun, meningkat lebih dari 1.000 persen sejak berdiri pada 2009 yang hanya Rp 9,2 triliun. Dia pun berharap jumlah pembiayaan yang bisa disalurkan LPEI bisa terus bertambah agar laju ekspor terus meningkat.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kemanfaatan LPEI bagi bangsa dan negara, namun kami tidak dapat berjalan sendirian. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kehadiran dan dukungan para stakeholders dalam mendukung revitalisasi peran LPEI,” kata Sinthya di Gedung Djuanda I Kemenkeu, Jakarta, Senin (23/9).
Adapun hingga saat ini total debitur atau nasabah yang dimiliki LPEI mencapai 1.288 entitas, naik signifikan dibandingkan 2009 yang hanya 77 entitas. Sementara jumlah koresponden bank atau institusi yang telah bekerja sama dengan LPEI mencapai 384, naik dari tahun 2009 yang hanya 200 institusi.
ADVERTISEMENT
"Ekspor barang dan jasa harus didorong untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi. Agar tumbuh secara berkelanjutan, aktivitas ekspor harus didasarkan pada adanya daya saing yang menyebabkan produk terus diminati oleh pasar global," katanya.
Kehadiran LPEl selama sembilan tahun ini sebagai salah satu upaya fiskal pemerintah dalam meningkatkan kemampuan dan pembiayaan eksportir memasuki babak baru. LPEI sendiri diberi mandat oleh negara untuk membiayai ekspor bagi industri yang sifatnya prospektif dan strategis.
"Oleh karenanya, LPEl harus dapat menyasar penyediaan fasilitasnya ke sektor-sektor yang impactful atau bagi kinerja ekspor nasional dan variabel-variabel makroekonomi lainnya serta aspek-aspek sosial,” tambahnya.