news-card-video
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

PayLater Makin Populer, Transaksi Diproyeksi Capai Rp 139 T hingga 2028

22 Februari 2023 20:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Belanja Online. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Belanja Online. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Transaksi layanan beli sekarang bayar nanti atau paylater diproyeksi terus meningkat hingga tahun depan. Merujuk laporan Research and Market, nilai pasar layanan paylater di Indonesia telah mencapai USD 1,5 miliar pada 2022, dan akan mengalami pertumbuhan hingga USD 9,2 miliar atau mencapai Rp 139 triliun (kurs Rp 15.200 per dolar AS) pada 2028 dengan compounded annual growth rate (CAGR) 29,2 persen.
ADVERTISEMENT
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memprediksi, pengguna paylater akan meningkat hingga 200 persen di 2024 dibandingkan tahun lalu. Menurutnya, masih ada 47 juta penduduk Indonesia yang berstatus underbank atau sudah memiliki rekening bank tapi belum diberikan fasilitas pinjaman kredit yang bisa disasar oleh penyedia paylater.
"Saya lihat ke depan sampai 2024, paylater ini akan meningkat dua kali lipat atau 200 persen dari kondisi eksisting dari tahun 2022," ujar Bhima dalam keterangannya, Rabu (22/2).
Salah satu paylater di Indonesia, Atome, juga meyakini transaksi paylater akan terus meningkat di Indonesia. Sepanjang 2022, Atome mencetak peningkatan transaksi 360 kali, dengan penghasilan gross merchandise value (GMV) 420 kali lebih banyak dibandingkan akhir tahun 2020. Hal ini sejalan dengan besarnya pengguna paylater di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Angka ini didapat dari total pembiayaan yang telah diberikan Atome kepada penggunanya yang mayoritas (70 persen) dari daerah Jawa dan Bali," kata General Manager Atome Indonesia, Rizki Fadhilla Anwar.
Rizky mengatakan, besarnya ekosistem paylater di Indonesia sejalan dengan pertumbuhan penetrasi pengguna Atome di tahun 2022 yang meningkat 9.600 persen mencapai 5 juta pengunduh aplikasi. "Angka ini akan terus ditingkatkan, melihat mobilitas dan gaya hidup masyarakat sudah kembali berjalan normal jika dibandingkan dengan tahun lalu," kata Rizky.
Dia optimistis Atome bisa berkembang pesat di Indonesia, sama seperti pasar paylater di Eropa dan Amerika. Data riset GreyViews awal Februari 2022 menyatakan pasar paylater di Jerman bernilai USD 13,8 miliar pada 2022 dan diperkirakan akan mencapai USD 272,6 miliar pada 2030, dengan CAGR sebesar 45,2 persen dari tahun 2023 hingga 2030.
ADVERTISEMENT
Dia menuturkan, pencapaian Atome 2022 akan menjadi tolak ukur pertumbuhan bisnis perusahaan ke arah yang lebih positif pada 2023. "Atome siap memperluas bisnis hingga menjangkau banyak target pasar dan meningkatkan penetrasi pengguna paylater di Indonesia," jelasnya..
Pada 2023, Atome memiliki beberapa rencana dalam memperkenalkan inovasi finansial terbaru guna menjawab kebutuhan masyarakat untuk layanan finansial di Indonesia. “Antusias tim Atome baik di lokal maupun regional untuk mendorong pertumbuhan bisnis dan industri paylater Indonesia menjadi bahan bakar saya dalam meneruskan tongkat estafet kepemimpinan," kata dia.
Rizki optimistis dapat membawa pertumbuhan bisnis Atome dalam memperbesar penetrasi pengguna paylater dan penerapan inklusi finansial di Indonesia.
Atome merupakan bagian Advance Intelligence Group, salah satu perusahaan startup teknologi terbesar di Singapura. Saat ini Atome sudah bekerja sama dengan belasan ribu toko ritel di beberapa negara Asia.
ADVERTISEMENT