Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
PT Jouska Finansial Indonesia atau Jouska yang tersandung skandal dugaan kerugian investasi saham dari para kliennya, dikabarkan tengah dilirik investor baru. Salah satunya mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio yang ingin mencaplok Jouska.
ADVERTISEMENT
Disinggung mengenai kabar tersebut, CEO Jouska Aakar Abyasa Fidzuno mengatakan, ada beberapa investor di industri keuangan yang tengah menjalin komunikasi dengan Jouska. Tapi, dia enggan menyebutkan siapa saja dan apa yang tengah dibahas.
"Mungkin saya tidak bisa komentar banyak tentang hal itu. Memang ada beberapa pelaku di industri yang mereka sedang komunikasi dengan manajemen Jouska untuk bantu temukan solusi, tapi belum final," katanya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (1/9).
Aakar muncul ke publik untuk pertama kalinya setelah dituntut banyak kliennya akibat dugaan kerugian investasi saham pada bulan lalu. Kepada publik, Aakar mengakui lalai dan meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi.
Dia pun mengaku tengah fokus menyelesaikan tuntutan para kliennya yang hingga saat ini sudah menghabiskan dana Rp 13 miliar. Aakar mengklaim, ada beberapa klien yang memanfaatkan situasi ini dengan meminta sahamnya dibeli kembali (buyback) selain saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK).
ADVERTISEMENT
"Dinamika yang berkembang, ada juga klien yang memanfaatkan situasi ini dengan cara meminta di-buyback sahamnya selain LUCK, termasuk yang komplain ini ternyata tidak punya kesepakatan dengan Mahesa," katanya.
Mahesa atau PT Mahesa Strategis Indonesia (MSI) adalah broker yang menjadi pihak ketiga dalam bisnis Jouska. Aakar mengatakan, Mahesa yang selama ini memiliki kewenangan dalam berjualan efek kepada klien Jouska. Menurut Aakar, ada 328 klien yang memiliki surat kesepakatan bersama dengan Mahesa dari 1.700 klien Jouska year to date.
"Dan sekali lagi, tidak semuanya (klien) punya surat kesepakatan dgn Mahesa. Masih banyak klien Jouska yang setelah diedukasi, transaksi jual beli saham secara mandiri tanpa dibantu pihak Mahesa," ujarnya.
Sedangkan beberapa klien lainnya menyatakan kesepakatan damai. Mahesa menyebut sudah ada 45 klien yang mau berdamai dan 63 klien yang menuntut, sudah melengkapi data yang dibutuhkan. Menurut Aakar, jumlah klien yang sepakat damai dan ada dispute ini tidak sampai 5 persen dari total klien aktif Jouska sebanyak 1.700 klien.
ADVERTISEMENT
Aakar sendiri merupakan pemegang saham di Mahesa sebagai komisaris. Tapi dia mengklaim sebagai investor yang pasif di perusahaan ini. Jadi tidak ikut andil dalam keputusan Mahesa dalam kasus ini.