Ada 242 Juta Pergerakan Masyarakat Selama Libur Lebaran 2024

19 April 2024 14:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pemudik berjalan menuju Kereta Api Serello relasi Palembang-Lubuklinggau di Stasiun Kertapati Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (9/4/2024).  Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pemudik berjalan menuju Kereta Api Serello relasi Palembang-Lubuklinggau di Stasiun Kertapati Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (9/4/2024). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan tahun ini ada sebanyak 242 juta pergerakan masyarakat selama libur Lebaran 2024. Sementara, mengenai jumlah pemudik, Budi bilang sebanyak 70 persen masyarakat Indonesia melakukan mudik selama periode ini.
ADVERTISEMENT
Hal ini diutarakan Budi saat menutup Posko Angkutan Lebaran Terpadu 2024 di Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Jakarta pada Jumat (19/4).
“70 persen masyarakat Indonesia itu mudik. Apakah benar 193 juta itu terlaksana dengan baik, dari catatan yang kita koordinasikan dengan satu operator telekomunikasi terbesar di negara ini bahwa pergerakan itu terjadi 242 juta melebihi,” kata Budi di Kantor Kemenhub Jakarta pada Jumat (19/4).
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT), akan ada 193 juta orang yang melakukan mudik tahun ini. Angka ini meningkat 26 persen dari mudik Lebaran 2023.
Sejumlah pemudik berada di dalam gerbong Kereta Api Rajabasa relasi Palembang-Lampung di Stasiun Kertapati Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (9/4/2024) Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Angka 242 juta pergerakan ini merupakan perhitungan pergerakan masyarakat yang melakukan perjalanan jarak dekat atau aglomerasi seperti perjalanan Jakarta-Bandung.
ADVERTISEMENT
“Bahkan di Jakarta terjadi 41 juta pergerakan dengan catatan apa yang kami lakukan adalah memang sistematis dan koordinatif, sehingga itu bukan angka-angka untuk menakut-nakuti, itu riset sahih dan dibuktikan pihak kompeten sehingga menjadi catatan membuat kita mempersiapkan diri lebih baik,” terang Budi.
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati menuturkan angka 242 juta ini merupakan data dari operator telekomunikasi yang digandeng oleh Kemenhub.