Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ada 7 Bank Berminat Danai Inalum Beli Saham Freeport
13 April 2018 11:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
”Semua ada 7 bank yang siap-siap untuk berpartisipasi dalam bentuk sindikasi. Terms-nya sudah setuju, ammount-nya juga sudah cukup. Tinggal dieksekusilah,” kata Budi usai menghadiri acara HUT KBUMN ke-20 tahun di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (13/4).
Menurut Budi, dari 7 bank itu, ada juga bank-bank BUMN yang tergabung dalam Himpunan Bank Negara (Himbara). Dia mengatakan, sebagai sesama BUMN, wajib mengajak Himbara. Meski begitu, dia juga tetap menawarkan ke bank luar negeri.
ADVERTISEMENT
“Ini kan sindikasi. Ammount-nya besar. Tiap bank kan ada limit-nya per proyek berapa. Jadi bareng-bareng. Kita kan sesama bumn, ajak dulu. Kalau misalnya mereka enggak bisa masuk atau ammount-nya enggak bisa diambil, bagi-bagi dengan yang lain. Jadi tergantung kondisi keuangan mereka. Ini kan dolar ya,” katanya.
Namun, Budi enggan merinci 7 bank yang berminat menyuntikkan dananya ke Inalum tersebut. “Enggak boleh dikasih tahu. Bahaya. Nanti mereka (Rio Tinto) tahu,” katanya.
Sebelumnya, Budi mengatakan tengah menjajaki pinjaman dari bank di Jepang. Menurut dia, bank asal Negeri Sakura itu dapat memberikan pinjaman dengan bunga yang murah.
Sebenarnya, kata Budi, kas Inalum sudah cukup kuat. Adapun saat ini dana cash yang mereka miliki sekitar USD 700 juta. Namun, Budi memilih mengambil langkah antisipasi dengan pinjaman dari bank dan menarik dividen dari anak usaha mereka. “Dividen dari anak usaha diambil supaya ekuitasnya bagus dan lebih sehat,” katanya.
ADVERTISEMENT
Divestasi 51% saham merupakan salah satu syarat yang diajukan pemerintah kepada Freeport jika perusahaan tambang raksasa asal Amerika Serikat (AS) itu ingin tetap mengelola Tambang Grasberg di Papua sampai 2041.
Saat ini, saham PTFI sebesar 90,64% dimiliki Freeport McMoRan Inc dan 9,36% dimiliki pemerintah Indonesia. Namun secara economic interest, Freeport McMoRan memiliki 54,32% saham PTFI, Rio Tinto 40% saham PTFI, dan pemerintah Indonesia memiliki 5,68% saham PTFI.
Nantinya, 40% Participating Interest Rio Tinto dikonversi menjadi 40% saham PTFI secara equity interest.