Ada Ancaman Resesi, Primaya Hospital Yakin Sektor Kesehatan Bisa Bertahan

17 Oktober 2022 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Famon Awal Bros Sedaya (PRAY) mengadakan konferensi pers penawaran umum perdana saham. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PT Famon Awal Bros Sedaya (PRAY) mengadakan konferensi pers penawaran umum perdana saham. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon emiten pengelola Primaya Hospital Group, PT Famon Awal Bros Sedaya Tbk (PRAY) tetap optimistis melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), meskipun ada ancaman resesi. Perseroan akan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 8 November mendatang.
ADVERTISEMENT
Komisaris Utama RS Primaya Yos Effendi Susanto mengatakan salah satu sektor yang bisa bertahan di tengah potensi resesi adalah kesehatan. Pasalnya, kesehatan adalah kebutuhan utama masyarakat, terutama sejak pandemi COVID-19.
"Setelah pandemi memang turun, karena pasien COVID-19 sudah tidak ada. Kita sudah lihat persentase pasien non Covid-19 sudah mulai ramai dan rumah sakit sudah mulai kembali seperti semula," kata Yos dalam konferensi pers di Hotel JS Luwansa Jakarta, Senin (17/10).
Yos memprediksi sektor kesehatan lebih baik pada tahun 2023-2024. Menurutnya sejak pandemi COVID-19, masyarakat telah memahami pentingnya hidup sehat seperti memakai masker dan pemeriksaan rutin.
Sementara itu, CEO RS Primaya Leona Agustine Karnali menyebut calon emiten berkode PRAY mengejar pertumbuhan yang positif pada akhir tahun. Ia memperkirakan pertumbuhan kurang lebih 30 persen dari tahun lalu, sedangkan laba mengikuti pertumbuhan pendapatan.
ADVERTISEMENT
"Tahun 2022, kami telah menambah 1 rumah sakit di Depok. Untuk selanjutnya, kami terus berupaya menambah 2-3 rumah sakit lagi per tahunnya. Hal ini kami lakukan terus memperkuat Primaya Hospital Group, sekaligus membantu pemerintah dalam membangun infrastruktur kesehatan di Indonesia," ujar Leona.
PT Famon Awal Bros Sedaya memulai masa penawaran awal melalui bookbuilding penawaran umum saham (initial public offering/ IPO) pada rentang 14-21 Oktober 2022.
Perseroan menawarkan saham ke publik melalui mekanisme IPO sebanyak-banyaknya 302.222.300 saham biasa atas nama yang seluruhnya adalah saham baru dan dikeluarkan dari portepel, yang ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp 900-Rp 950 setiap saham. Jumlah seluruh penawaran umum perdana saham sebanyak-banyaknya sebesar Rp 287,11 miliar.
ADVERTISEMENT
"Pelaksanaan IPO ini bertujuan untuk pengembangan Primaya Hospital Group tumbuh pesat dan berkelanjutan untuk masa depan. Sekitar 50 persen dari dana IPO akan dialokasikan sebagai dana tambahan perolehan tanah untuk pembangunan rumah sakit di kota-kota besar di Pulau Sumatera dan Pulau Jawa," tutur Leona.