Ada Beras Berkutu di Gudang Bulog, Bapanas: Masyarakat Dapat yang Berkualitas

17 Maret 2025 16:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Rabu (5/3/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Kepada Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan kualitas beras yang beredar di masyarakat terjaga. Hal ini menanggapi kabar adanya kabar temuan beras berkutu di gudang Perum Bulog.
ADVERTISEMENT
Arief mengatakan pemerintah juga perusahaan BUMN pangan tidak diperkenankan mendistribusikan beras dengan kualitas tidak layak. Meskipun dia juga tidak menampik adanya kemungkinan beras di gudang Bulog diserang hama kutu.
“Kalau mendistribusikan harus yang bagus, kalau ada misalnya yang ditemukan seperti itu, itu sebenarnya kasuistis, jangan di blow up kayak semua (berkutu) enggak,” kata Arief di Kantor Kemenko Bidang Pangan, Senin (17/3).
Arief menjelaskan, penyimpanan komoditas pangan memiliki perawatan yang khusus dan harus dilakukan secara berkala.
Dia kemudian mencontohkan kualitas beras dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dan bantuan pangan yang menurut dia selalu dalam keadaan baik sejak pertama kali disalurkan.
“Kita itu harus menjaga kualitas masyarakat luas harus mendapatkan beras yang kualitasnya baik,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian terkait dengan penyebab adanya hama kutu ini adalah tempat penyimpanan di gudang Bulog.
Dua pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Palebon, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2025). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Dia juga memastikan adanya kutu menandakan beras di gudang Bulog tidak diberikan zat kimia yang berlebihan. Sebab menurut dia, hama kutu biasanya enggan menyerang komoditas dengan zat kimia berlebih.
“Tapi kalau ini food grade ini memang dia biasanya suka ada seperti itu, makanya harus ada perawatan berkala. Tapi beras yang masuk speknya kadar airnya harus 14 persen,” terangnya.
Dia juga mengaku telah memerintahkan Direktur Utama Bulog Novi Helmy Prasetya untuk mengecek kualitas beras di gudang-gudang Bulog.
Sebelumnya, temuan soal beras di Gudang Bulog yang berkutu diutarakan oleh Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto dalam rapat Komisi IV dengan Mentan.
ADVERTISEMENT
“Pada reses lalu, pada kunjungan kerja yang lalu, saya memimpin tim ke Jogja, dan kami meninjau Gudang Bulog. Di situ kami menemukan masih banyak beras sisa impor yang lalu di dalam gudang Bulog yang sudah banyak kutunya,” kata Titiek dalam Rapat Komisi IV DPR RI dengan Mentan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (11/3).
Mentan Amran kemudian mengatakan beras tersebut tidak akan diberikan kepada masyarakat, baik program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) ataupun bantuan pangan.
Hal ini menjadi kesepakatan yang diputuskan dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) dengan Menko Pangan Zulhas.
“Kita sudah sepakat, tidak boleh untuk masyarakat, tidak boleh untuk SPHP, tidak boleh untuk bantuan. Nanti itu diperhitungkan, karena gini, tidak serta-merta busuk langsung kita keluarin. Ada slogan-nya orang yang di sana yang bekerja, biarkan hancur ini beras tapi sesuai prosedur,” terangnya.
ADVERTISEMENT