Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ada Fitur Live, 500 Ribu UMKM Gabung di Shopee dalam 3 Tahun
15 Agustus 2024 19:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Produk lokal utamanya hasil dari Usaha Mikro Menengah Kecil (UMKM) kian diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan produk tersebut di marketplace.
ADVERTISEMENT
Director of Business (Fashion & FMCG) Shopee Indonesia, Putri Lukman, mengatakan khusus di Shopee, ada ratusan ribu UMKM yang gabung di aplikasi mereka dalam 3 tahun. Penjualan UMKM dan produk lokal meningkat hingga 4 kali lipat melalui penjualan di marketplace.
"Selama tahun kemarin, kita punya penambahan 500 ribu penjual UMKM yang gabung di Shopee, mereka tumbuh dari 2020 sampai 2023," ungkap Putri dalam Media Gathering-Rayakan Semangat Lokal di tengah Era Digital bersama Shopee di Lumpang Emas Signature, Prapanca, Jakarta Selatan pada Kamis (15/8).
Selama ini, Shopee juga mendukung produk lokal yang merambah pasar internasional lewat Shopee Export. Sudah ada 26 juta produk yang telah melewati transaksi untuk ekspor.
"Kita sudah bawa 26 juta produk sepanjang 2023, di 2024 sudah banyak transaksi export, lebih 2 kali lipat dari tahun sebelumnya," ungkapnya.
Ia juga menuturkan dampak keberadaan fitur siaran langsung untuk memasarkan produk (Shopee Live). Dalam hal ini, pihaknya melihat bahwa cerita dari suatu produk merupakan hal penting yang dapat menambah nilai jual.
ADVERTISEMENT
“Shopee live dan Shopee video, banyak orang yang nggak tau cerita dari suatu produk,” lanjutnya.
Salah satu produk yang laris manis di Shopee adalah Mine Perfumery. CEO Mine Perfumery, Shanandra Felita yang merupakan pemilik produk lokal juga mengungkap dampak fitur siaran langsung untuk berbelanja. Menurutnya, fitur tersebut sangat penting untuk mendekatkan pedagang dan konsumen dalam berinteraksi.
"Adanya Shopee live, kita jualan parfum saat dulu belum ada live kita hanya menggambarkan parfum itu aja. Jadi ada semacam gap. Kita sebagai pelaku usaha parfum belum bisa berinteraksi live dengan konsumen," cerita Shanandra.