Ada KCJB Buat ke Halim, Bandara Kertajati Dinilai Tetap Sepi

23 Juli 2023 13:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi tiba di Bandara Kertajati. Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi tiba di Bandara Kertajati. Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Bandara Kertajati ditargetkan dapat beroperasi penuh pada Oktober 2023. Bandara yang berlokasi di Kabupaten Majalengka tersebut, akan menggantikan Bandara Husein Kertanegara, Bandung.
ADVERTISEMENT
Pemindahan operasional penerbangan Bandara Husein ke Bandara Kertajati dinilai sia-sia. Ini lantaran adanya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebagai akses mudah menuju Jakarta.
Pengamat Penerbangan Alvin Lie mengatakan, KCJB membuat warga Bandung lebih memilih melakukan penerbangan di Bandara Halim dan Soekarno Hatta.
Dengan adanya KCJB, justru akan membuat persaingan Bandara Kertajati dengan Bandara Halim lebih berat. Sebab jarak stasiun KCIC Halim dengan Bandara Halim Perdana Kusuma sangat dekat dan memudahkan akses penumpang yang akan melanjutkan moda transportasi udara.
Kereta Cepat Jakarta-Bandung ditargetkan akan diresmikan pada 18 Agustus bersama dengan LRT Jabodebek. Kereta dengan kecepatan 350 km per jam ini akan beroperasi secara komersil mulai September.
"Ingat, per bulan depan Agustus Kereta Cepat Jakarta-Bandung akan dioperasikan itu juga akan memangkas waktu perjalanan dari Bandung ke Jakarta. Ini juga perlu diperhatikan, apakah hal seperti ini akan menambah beratnya persaingan Bandara Kertajati dengan Bandara Halim," ujar Alvin saat dihubungi kumparan, Minggu (23/7).
ADVERTISEMENT
Target operasi penuh Bandara Kertajati ini sebelumnya telah didukung dengan beroperasinya Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan atau Tol Cisumdawu yang telah dibangun sejak 11 tahun lalu. Dengan selesainya proyek Tol Cisumdawu, jarak tempuh antara Bandung dan Bandara Kertajati bisa lebih singkat.
Saat meresmikan pada 11 Juli 2023, Presiden Jokowi berharap dibukanya Tol Cisumdawu dapat menghidupkan bahkan mengembangkan Bandara Kertajati. Jarak dari Tol Cisumdawu hingga Bandara Kertajati diprediksi hanya kurang lebih dari satu jam.
Presiden Joko Widodo (tengah) berbincang dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (dua kiri) didampingi Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tiga kiri) saat meninjau Bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat. Foto: Dedhez Anggara/Antara Foto
Namun, Alvin justru menilai Tol Cisumdawu tak akan berpengaruh dan dapat membantu menghidupkan denyut nadi Bandara Kertajati. Ia justru mengatakan masyarakat Bandung tetap memilih terbang dari Bandara Halim dan Bandara Soekarno-Hatta, mengingat keduanya lebih banyak menyediakan rute penerbangan.
"Tidak menutup kemungkinan justru mereka pindah ke Bandara Halim Perdana Kusuma atau Bandara Soekarno-Hatta, karena pilihan Airlines lebih banyak, pilihan rute lebih banyak dan juga jadwalnya lebih banyak," ungkap Alvin.
ADVERTISEMENT
Alvin juga mengungkapkan masih banyak maskapai penerbangan yang belum memenuhi layanan di Bandara Kertajati. Mengingat sebelumnya banyak maskapai yang berguguran, karena jumlah penumpang yang tidak memadai.
"Berdirinya Bandara Kertajati ini sudah dua kali sebelum diupayakan, yaitu ketika pertama kali dibuka, Airlines harus pindah sana, saya tekankan harus. Tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai sehingga Airlines berguguran mereka tidak kuat menanggung kerugian," ujar Alvin.
Sebelumnya, Angkasa Pura II mengatakan tengah menggodok skema dukungan bagi maskapai untuk mempermudah kepindahan operasional dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati. Presiden Direktur PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, mengatakan telah menyiapkan skema dukungan bagi penyedia transportasi darat.