Ada Krisis Properti, Bank Dunia Sebut Ekonomi China Hanya Tumbuh 4,5% di 2024

1 April 2024 10:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi krisis properti di China. Foto: Isaac Lawrence/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi krisis properti di China. Foto: Isaac Lawrence/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
World Bank atau Bank Dunia pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi China menjadi 4,5 persen di tahun 2024. Hal tersebut lebih rendah dari realisasi ekonomi China di tahun lalu yang sebesar 5,2 persen.
ADVERTISEMENT
Bank Dunia mencatat, pertumbuhan ekonomi yang melambat itu akibat tingginya utang, lemahnya sektor properti, dan perdagangan yang membebani ekonomi.
Dalam laporan perkembangan terkini ekonomi Asia Timur dan Pasifik edisi April 2024, Bank Dunia menunjukkan investasi di bidang infrastruktur dan real estate di negara tersebut telah melambat signifikan. Begitu juga dengan pasar properti yang mengalami koreksi.
Sedangkan tingkat utang yang tinggi dan menurunnya hasil investasi menghambat perluasan infrastruktur lebih lanjut. Hambatan utamanya yaitu tingkat tabungan dan konsumsi domestik yang relatif rendah.
Untuk mempertahankan permintaan agregat, China membutuhkan investasi yang tinggi,ekspor yang tinggi, atau belanja pemerintah yang tinggi. Kemungkinan pemulihan perdagangan maupun pelonggaran kondisi keuangan global diprediksi akan mengimbangi dampak perlambatan China.
Ilustrasi krisis properti di China. Foto: Hector Retamal/AFP
Sementara pertumbuhan ekonomi pada negara-negara berkembang di Asia Timur dan Pasifik kecuali China akan meningkat menjadi 4,6 persen tahun 2024 atau naik 4,4 persen dibandingkan tahun 2023.
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Aaditya Mattoo mengatakan, kebijakan yang berani untuk semakin menggiatkan persaingan, meningkatkan infrastruktur, dan mereformasi pendidikan dapat merevitalisasi perekonomian kawasan tersebut.
“Meskipun pertumbuhan pendapatan per kapita di kawasan Asia Timur dan Pasifik telah melampaui sebagian besar negara berkembang lain dalam beberapa dekade terakhir, pertumbuhan tersebut lebih didorong oleh investasi ketimbang peningkatan produktivitas,” ujar Mattoo dalam World Bank East Asia and Pacific Economic Update Briefing virtual, Senin (1/4).
Sedangkan Wakil Presiden Bank Dunia untuk Asia Timur dan Pasifik, Manuela V. Ferro menyebut, kawasan Asia Timur dan Pasifik memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dunia, bahkan ketika menghadapi lingkungan global yang lebih menantang dan tidak pasti, populasi yang menua, dan dampak perubahan iklim.
ADVERTISEMENT