Ada MRT, Harga Properti di Sekitarnya Bisa Melonjak 30 Persen

10 April 2019 18:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana depo Lebak Bulus. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana depo Lebak Bulus. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta maupun infrastruktur lain membuat harga hunian di sekitarnya bisa melonjak sampai 30 persen. Country Manager rumah123.com, Maria Herawati L.Manik, menyebut hal itu karena akses jadi kian mudah bagi para penghuni nantinya.
ADVERTISEMENT
“Jika infrastruktur sudah dibangun maka sebuah properti dengan infrastruktur yang sudah ada akan meningkatkan harga properti tersebut menjadi lebih tinggi dan meningkat 20-30 persen,” katanya ditemui di Hotel Westin, Jakarta, Rabu (10/4).
Maria tak memungkiri, ketersediaan infrastruktur dan akses memang jadi kunci untuk meningkatkan daya tawar hunian yang ada di Rumah123.com.
Beberapa kawasan yang selama ini menjadi favorit, kata Maria, masih berada di kawasan Tangerang Selatan, Bekasi, dan Jakarta Selatan.
“Kalau search kami, bisa dibilang top five, masih jatuh di wilayah Tangsel, Tangerang, Bekasi, Jaksel. Itu merupakan area-area yang cukup seksi. Ya ini mungkin berpengaruh dari infrastruktur, termasuk transportasi tadi (MRT) yang dibangun di wilayah-wilayah tersebut,” imbuh dia.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, jumlah persentase penjualan untuk kawasan favorit itu bisa mendominasi sampai 30 persen dari total yang ditawarkan.
Rumah123.com menghadirkan lebih dari 900 ribu listing, baik perumahan baru, secondary, apartemen, serviced apartment, tanah, ruko, komersial dll, untuk dijual ataupun sewa.
Harga properti yang dipatok di Rumah123.com beragam. Mulai dari mulai di bawah Rp 500 juta hingga lebih dari Rp 2 miliar.
“Tergantung mau scooping seluruh Jakarta atau hanya Jabodetabek. Karena itu mempengaruhi persentase. Nomor 1 Tangerang, Jakarta selatan. Dari Tangerang, daerah Bintaro masih cukup seksi,” lanjutnya.
Meski begitu, ia menekankan bisnis di bidang properti masih bisa begitu dinamis. Artinya, tak mustahil suatu kawasan yang tidak begitu populer, seiring pengembangan infrastrukturnya bisa jadi buruan.
ADVERTISEMENT
“Saya enggak akan heran sih mungkin next year dengan keterbangunan seluruh infrastuktur sekarang nanti cukup rata bisa jadi nanti akan berubah,” tegasnya.