Ada Oknum Regulator Diduga Terlibat Kasus Fraud BPR KRI, Ini Kata LPS

25 Oktober 2023 19:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa memberi keterangan pers di BPR Karya Remaja, di Indramayu, Rabu (25/10/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa memberi keterangan pers di BPR Karya Remaja, di Indramayu, Rabu (25/10/2023). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa buka suara soal adanya dugaan keterlibatan oknum regulator di sektor jasa keuangan, dalam kasus fraud atau penipuan di Bank Perekonomian Rakyat Karya Remaja Indramayu (BPR KRI).
ADVERTISEMENT
Purbaya mengatakan ada dua orang yang diduga terlibat dalam kasus ini. Salah satunya sudah pensiun sementara yang lain masih aktif.
"Yang saya ingat, satunya sudah pensiun, satunya udah ditarik ke pusat," kata Purbaya di Indramayu, Rabu (25/10).
Purbaya memastikan, pihaknya akan terus mengawal kasus ini. Bahkan ia akan melakukan investigasi yang lebih mendalam.
"Kita lakukan investigasi terus, yang jelas kalau mereka terbukti menyalahgunakan wewenangnya, kami akan kirim surat ke Ketua OJK," tegas Purbaya.
Ilustrasi gedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Foto: Anggi Dwiky Darmawan/kumparan
Tak hanya itu, jika dugaan ini benar, Purbaya akan membawa kasus ini ke pihak berwajib. Supaya kedua oknum tersebut mendapatkan sanksi tegas. "Karena OJK enggak boleh terlibat, apalagi OJK pengawas," tambahnya.
Dari informasi yang dihimpun kumparan, OJK telah melakukan penindakan tegas terhadap oknum pegawainya tersebut. Selain itu OJK sudah mencabut izin usaha BPR KRI sejak 12 September 2023 karena masalah fraud.
ADVERTISEMENT
Kemudian, LPS langsung melikuidasi BPR tersebut dan melakukan pembayaran klaim kepada para nasabah. Hingga 24 Oktober 2023 LPS sudah membayar klaim simpanan nasabah di BPR KRI senilai Rp 280 miliar. Dengan total dana yang sudah cair tercatat sebesar Rp 212,21 miliar, sementara total dana yang belum cair tercatat senilai Rp 67,80 miliar.