Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.2
13 Ramadhan 1446 HKamis, 13 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Ada Peran Anak Muda, Bank Mandiri Prediksi Ekonomi RI Capai 5,06 Persen di 2024
26 September 2024 15:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Bank Mandiri memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2024 masih positif. Direktur Treasury & International Banking Bank Mandiri, Eka Fitria, memperkirakan ekonomi di Tanah Air bakal tumbuh 5,06 persen sampai akhir tahun ini.
ADVERTISEMENT
“Proyeksi Bank Mandiri, ekonomi Indonesia masih akan mencatat pertumbuhan sebesar 5,06 persen pada keseluruhan tahun 2024 ini,” kata Eka pada Mandiri Macro and Market and Market Brief pada Kamis (26/9).
Eka menyebut keyakinan tersebut didasari dari beberapa indikator. Salah satunya adalah catatan Mandiri Spending Index yang mencatat belanja masyarakat relatif stabil di sepanjang kuartal III 2024. Konsumsi masyarakat masih didorong oleh sektor gaya hidup utamanya dari kelompok anak muda. Menurut Eka, kelompok usia muda telah menjadi faktor pendorong penting pertumbuhan ekonomi setelah pandemi.
Secara sektoral, perkembangan ekonomi Indonesia menunjukkan tren yang menguat dengan dukungan peningkatan sektor mobilitas seperti hotel, restoran, transportasi dan pergudangan. Selain itu, sektor jasa hiburan juga menjadi aspek yang cukup kuat mendukung perekonomian.
ADVERTISEMENT
“Secara sektoral, kita melihat perkembangan ekonomi Indonesia menunjukkan tren yang semakin menguat, didorong oleh peningkatan sektor-sektor terkait mobilitas, seperti sektor hotel dan restoran, transportasi dan pergudangan, dan jasa lainnya seperti jasa-jasa hiburan,” ujar Eka.
Sektor manufaktur yang terkait program hilirisasi seperti logam dasar juga tetap konsisten tumbuh tinggi. Sedangkan manufaktur yang berorientasi pada domestik seperti industri makanan dan kimia serta farmasi juga tumbuh relatif baik.
Walau begitu, sektor manufaktur yang bergantung pada ekspor seperti garmen, furniture, kayu, dan elektronik mengalami penurunan akibat pelemahan permintaan dari negara tujuan ekspor. Eka berharap sektor ini dapat membaik seiring penurunan suku bunga.
“Ke depan kami harapkan sektor manufaktur berorientasi ekspor harusnya membaik seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi global pasca berakhirnya era suku bunga tinggi,” tutur Eka.
ADVERTISEMENT