Ada Rencana Inalum Jual Obligasi untuk Beli Hak Kelola Rio Tinto

2 April 2018 13:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tambang Grasberg (Foto: OLIVIA RONDONUWU / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Tambang Grasberg (Foto: OLIVIA RONDONUWU / AFP)
ADVERTISEMENT
Untuk mencaplok 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) atau Inalum selaku induk holding BUMN pertambangan harus membeli 40% Participating Interest (PI) yang dimiliki Rio Tinto.
ADVERTISEMENT
Secara economic interest, Freeport McMoRan memiliki 54,32% saham PTFI, Rio Tinto memiliki 40% saham PTFI, dan pemerintah Indonesia memiliki 5,68% saham PTFI. Nantinya 40% PI Rio Tinto itu dikonversi menjadi 40% saham PTFI secara equity interest.
Menurut Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, saat ini Inalum terus menegosiasikan harga 40% PI Rio Tinto. Pada pekan ini, Inalum akan melaporkan perkembangan negosiasi itu.
"Nanti hari Jumat (6/4) mereka (Inalum) akan laporkan angkanya yang mereka rundingkan dengan Rio Tinto ke 3 menteri (Menteri BUMN, Menteri Keuangan, dan Menteri ESDM)," ujarnya di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (2/4).
Dia membeberkan, nantinya jika Inalum melaporkan bahwa harga PI Rio Tinto melebihi dari uang yang saat ini dimiliki, pemerintah berencana untuk menerbitkan obligasi. Adapun pembelian PI Rio Tinto di PTFI tersebut ditargetkan dapat selesai pada bulan ini.
ADVERTISEMENT
"Tergantung angkanya. Kalau kurang nanti bisa dari obligasi. Kalau sudah disetujui (harga dari negosiasi) bisa langsung, Insyaallah (April 2018)," katanya.
Menurut Fajar dalam negosiasi, kerusakan lingkungan yang diakibatkan operasional PTFI menjadi salah satu poin negosiasi untuk mengurangi harga PI Rio Tinto. Sebab, nantinya Inalum yang akan bertanggungjawab terhadap operasional PTFI, termasuk kerusakan lingkungan.
"Iya (itu jadi kompensasi). Jadi maunya kita dapat bersih, jangan sampai ada hal kayak gitu (beban kerusakan lingkungan," ujarnya.