Ada SPBU Tak Lagi Jual Pertalite, Ini Penjelasan Pertamina

25 Mei 2024 18:33 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertamina pastikan stok Pertalite dan Solar aman. Foto: Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Pertamina pastikan stok Pertalite dan Solar aman. Foto: Pertamina
ADVERTISEMENT
PT Pertamina Patra Niaga (PPN) mengungkapkan alasan ada SPBU yang tidak lagi menjual produk BBM bersubsidi Pertalite bukan karena digantikan Pertamax Green 95.
ADVERTISEMENT
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo, menjelaskan Pertamax Green 95 merupakan varian baru dan bukan substitusi dari produk lain yang sudah ada.
"Terkadang SPBU secara komersial juga melihat ingin menjual Pertamax Green karena demand-nya juga banyak, karena Pertamina itu tidak punya RON 95 ya, baru Pertamax Green ini," jelasnya saat ditemui di SPBE Tanjung Priok, Sabtu (25/5).
Ega menuturkan, tujuan Pertamina mengenalkan produk campuran Pertamax dengan 5 persen etanol (E5) itu untuk menambah opsi BBM bagi masyarakat yang lebih ramah lingkungan.
"Secara korporasi kita juga ingin bermain di segmen tersebut dan kita memberikan produk yang lebih baik, karena lebih ramah lingkungan. Jadi tidak ada kaitannya (dengan penghapusan Pertalite), ini menambah varian saja," tegasnya.
Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, saat cek SPBU di Sulawesi jelang Nataru. Foto: Pertamina Patra Niaga
Sementara terkait SPBU yang menarik produk Pertalite-nya, Ega menyebutkan hal tersebut tergantung kepada penetapan kuota distribusi Pertalite yang ditentukan per wilayah.
ADVERTISEMENT
"Kita tidak berbicara point to point, tapi kita berbicara layanan secara wilayah, karena kuotanya itu pemerintah menentukan per kabupaten," ungkap Ega.
Dengan demikian, Ega memastikan tidak ada pergantian produk Pertalite dengan Pertamax Green 95. Sejauh ini, dia juga belum memastikan ada produk lain yang akan menggantikan BBM bersubsidi itu.
"Road map (peta jalan) ada di pemerintah ya, saya rasa bukan di Pertamina karena kami sebagai badan usaha saja," pungkasnya.
Adapun Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sudah menetapkan kuota penyaluran Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite untuk tahun 2024 sebanyak 31,7 juta kiloliter (KL), lebih rendah dari kuota 2023.
Realisasi penyaluran Pertalite sepanjang tahun 2023 mencapai 29,77 juta KL, yakni hanya 91,43 persen dari kuota yang ditetapkan pada tahun 2023 sebesar 32,56 juta KL.
ADVERTISEMENT
Pertamina mencatat hingga April 2024, realisasi penyaluran Pertalite secara nasional adalah sebanyak 9,9 juta KL atau baru 31,2 persen dari total kuota penyaluran Pertalite di tahun ini.