Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Ada Temuan Takaran MinyaKita Disunat, Warga di Kota Denpasar Kapok Membeli
10 Maret 2025 20:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kecewa aja sih enggak cuma bensin, minyak goreng dikorupsi juga," katanya saat ditemui di Pasar Badung, Kota Denpasar, Bali, Senin (10/3).
Sari biasanya membeli MinyaKita ukuran 1 kg untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Dia biasanya membeli seharga Rp 18 ribu per kg di pasar atau di warung dekat rumahnya.
Sari memilih menggunakan MinyaKita karena harganya lebih murah dibandingkan harga minyak goreng premium. Dengan adanya ketidaksesuaian takaran dalam kemasan, Sari mengaku kapok membeli Minyakita.
"Selama ini kan beli karena garganya lebih murah daripada minyak premium, ternyata dikurangi, mending beli minyak premium aja dari awal, jatuhnya harganya sama," katanya
"Ke depan enggak lah (membeli Minyakita)," sambungnya.
Sementara itu, Tono (35) seorang penjual bahan sembako di Pasar Badung ogah menanggapi ketidaksesuaian takaran dalam MinyaKita. Dia mengaku selama ini tak ada pembeli mengeluh.
ADVERTISEMENT
"Enggak tahu ya, kita mah jual aja. Ada yang beli kita jual. Yang penting terjual itu aja. Pembeli juga selama ini belum ada yang mengeluh," katanya.
Tono mampu menjual 5-10 bungkus MinyaKita ukuran 1 kilogram dalam sehari. Tono juga belum merasakan penjualan MinyaKita mengalami penurunan setelah informasi takaran MinyaKita dicurangi.
"Penjualan masih normal-normal aja," katanya.
Dia menjual MinyaKita Rp 18 ribu walau nilai harga eceran tertinggi (HET) dikenakan Rp 15.700. Tono mengaku terpaksa menjual dengan harga tinggi lantaran harga 1 kilogram Minyakita kita di distributor juga di atas HET.
"Kalau jual segitu kita bangkrut modalnya aja sudah di atas Rp 15.700," katanya.
Adapun produk MinyaKita yang disunat ditemukan oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, saat sidak di Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu (10/3).
ADVERTISEMENT
MinyaKita yang disunat itu diproduksi oleh PT Artha Eka Global Asia, Koperasi Produsen UMKM Koperasi Terpadu Nusantara (KTN), dan PT Tunasagro Indolestari.
Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebut, Polri tengah menyelidiki kasus temuan ini. "Kemarin kita turun ke tiga lokasi, saat ini sedang kita lakukan pendalaman dan kemungkinan akan kita lakukan penegakan hukum, karena memang ada yang kita dapati dia isinya tidak sesuai kemasan yang 1 liter,” ujar Listyo di STIK, Jakarta Selatan, Senin (10/3).