Ada THR dan Gaji ke-13, Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Semester I Tumbuh 5 Persen

8 Juli 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menghadiri Rapat Koordinasi Khusus Komwas (Komisi Pengawas) SKK Migas dengan Menteri ESDM Pak Arifin Tasrif.
 Foto: Dok. Instagram@smindrawati
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menghadiri Rapat Koordinasi Khusus Komwas (Komisi Pengawas) SKK Migas dengan Menteri ESDM Pak Arifin Tasrif. Foto: Dok. Instagram@smindrawati
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Keuangan Sri Mulyani memperoyeksi pertumbuhan ekonomi di semester I 2024 atau kuartal II 2024 di atas 5 persen. Hal ini didorong oleh pembayaran Tunjangan Hari Raya (THR) hingga gaji ke-13.
ADVERTISEMENT
Bendahara negara itu mengatakan aktivitas ekonomi Indonesia cukup kuat di tengah guncangan dan perubahan yang terjadi pada sisi global. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II diprediksi masih akan resilien.
"Dengan dinamika tersebut ekonomi kita diperkirakan masih resilien, pertumbuhan di semester I atau kuartal II yang belum muncul dalam hal ini kami perkirakan masih bisa bertahan di atas 5 persen," kata Sri Mulyani dalam Rapat Kerja bersama Badan Anggaran DPR, Senin (8/7).
Sri Mulyani menjelaskan pertumbuhan ekonomi semester I 2024 didorong oleh pembayaran THR, gaji ke-13, Pemilihan Umum (Pemilu). Serta kenaikan gaji ASN sebesar 8 persen dan pensiunan 12 persen.
"Selain itu berbagai proyek strategis nasional yang masih berjalan dan juga kinerja ekspor yang masih meskipun mengalami pelemahan dibandingkan semester I tahun lalu namun, masih positif. Itu juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi semester I," ungkap Menkeu.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pedagang malayani pembeli di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Rabu (8/5/2024). Foto: Bayu Pratama S/ANTARA FOTO
Sementara ekonomi Indonesia semester II 2024 menurutnya masih akan relatif bertahan dan ditopang oleh permintaan domestik.
"Untuk outlook semester II kami perkirakan masih relatif bertahan atau resiliensinya masih bisa bertahan. Dengan domestik demand yang masih relatif bisa dijaga dengan inflasi yang terjaga rendah," kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani mewanti-wanti gejolak ekonomi global yang masih bergerak dinamis. Dalam hal ini, pasar masih menunggu hasil pemilu sejumlah negara maju.
"Kita juga tetap waspada terhadap lingkungan global yang masih dinamis, terutama di drive perubahan perubahan dari pemerintahan dari hasil Pemilu dan hubungan antar negara-negara yang mengalami ketegangan sangat tinggi dengan geopolitik meningkat," tegasnya.
Secara keseluruhan, Sri Mulyani memproyeksi ekonomi Indonesia akan tumbuh di kisaran 5 persen hingga 5,2 persen. Angka ini sesuai dengan target pemerintah dalam Undang-undang APBN 2024.
ADVERTISEMENT
"Keseluruhan tahun adalah 5,0-5,2 persen untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ini untuk menggambarkan kita masih mempunyai buffer dari sisi domestik faktor yang harus kita jaga terus agar pada saat kondisi global yang memang tidak bisa kita kontrol bisa kita kontrol," pungkasnya.