Ada Varian Omicron, Pemerintah Evaluasi Tempat Wisata untuk Turis Asing

29 November 2021 13:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan memeriksa suhu badan seorang wisatawan asing di Terminal Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, Aceh, Senin (16/3) Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan memeriksa suhu badan seorang wisatawan asing di Terminal Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheue, Banda Aceh, Aceh, Senin (16/3) Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
ADVERTISEMENT
Pemerintah akan mengevaluasi kebijakan pembukaan tempat wisata bagi turis asing untuk menghindari lonjakan kasus COVID-19, seiring kemunculan varian omicron.
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengatakan pemerintah sangat menyikapi hati-hati adanya varian baru dari virus corona ini. Varian baru ini ditemukan di Afrika Selatan, tapi asal usulnya masih ditelusuri.
"Pemerintah untuk menghindari kasus lonjakan baru seperti Juli dan Agustus 2021 akan melakukan beberapa kebijakan. Salah satunya pembaruan daftar negara. Pemerintah akan melakukan evaluasi pembukaan wisatawan mancanegara secara berkala dan ini akan dikoordinasikan dengan Kemenko Marves dan Kementerian Luar Negeri," ujar Sandi dalam Weekly Press Briefing 2021, Senin (29/11).
Sandiaga menyebut, kebijakan ini akan dilaksanakan walaupun terjadi peningkatan wisatawan ke Indonesia, baik wisatawan mancanegara maupun domestik. Kunjungan wisatawan pada September 2021 meningkat dari Agustus 2021, dan peningkatan tersebut berlanjut di Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
Dia mencatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia bulan September 2021 mengalami kenaikan dibandingkan Agustus 2021, naik 1,41 persen. Walaupun meningkatnya tidak signifikan, Sandi yakin ada kenaikan pada Oktober 2021.
Peningkatan wisatawan ini, lanjut Sandiaga, juga didukung oleh kunjungan wisatawan nusantara yang terus meningkat terutama ke Bali.
"Dari 126.000 kunjungan wisatawan mancanegara, memang yang berwisata banyak dari Timor Leste, Malaysia, yang berbatasan dengan kita, dan tentunya umumnya mereka adalah pelintas batas," ujarnya.
Cawapres 02, Sandiaga Uno di Seknas Prabowo-Sandi, Jakarta Pusat. Foto: Adhim Mugni Mubaroq/kumparan
Sedangkan dari sisi pintu kedatangan internasional di Bali, Sandiaga menuturkan akan dievaluasi kembali. Walaupun terdapat berita baik bahwa Garuda Indonesia akan melaksanakan penerbangan langsung dari Bandara Haneda Tokyo ke Bali menggunakan direct flight.
"Namun dikarenakan ada varian baru dan masih kita terus finalkan mengenai persyaratan karantina, persyaratan visa, dan sebagainya. Ini akan menjadi tugas dan fokus kita seiring dengan Indonesia menjadi tuan rumah G20," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, isu kedua yang disampaikan Sandiaga yaitu mengenai surat terbuka mengenai pariwisata Bali, salah satunya berasal dari Indonesia Inboud Tour Operator Association (IINTOA), kepada Presiden Jokowi.
"Kami mencatat semua masukan dan kami ucapkan terima kasih kepada pelaku wisata dan ekonomi kreatif di Bali. Dan tentunya seiring dengan penanganan COVID-19, kami terus akan evaluasi dan pastikan kita pemerintah gercep, gerak cepat, geber, gerak bersama, dan gaspol. Gali semua potensi, agar pemulihan pariwisata khususnya di Bali bisa kita hadirkan," kata Sandiaga.