Ada Virus Corona, AP I Tetap Lobi Maskapai Asing Terbang dari Bandara YIA
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ada beberapa maskapai asal Timur Tengah yang sedang didekati agar mau mengisi slot di YIA, selain Silk Air dan AirAsia yang sudah lebih dulu melirik YIA.
"Nah yang ini ada beberapa airlines yang dekati kami, lagi nego. Karena sudah ketemu menterinya mungkin boleh diomongin, yaitu Turkish Airlines dan Qatar (Airlines)," kata Devy di Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (6/3).
Sementara itu, Direktur Utama AP I, Fail Fahmi, mengatakan meski pada akhir bulan ini perusahaan akan mengoperasikan penuh YIA, bukan berarti Bandara Adisutjipto di Yogyakarta ditutup.
ADVERTISEMENT
Bandara tersebut masih tetap beroperasi dengan fungsi khusus. Misalnya, bandara ini tetap digunakan melayani pesawat propeller atau baling-baling di Terminal A, private jet di Terminal B, dan ruang publik bagian tengah.
"YIA memang kami rencanakan di 29 Maret ini akan fully operate yang artinya pindahkan eksisting penerbangan yang ada di Adisutjipto, baik domestik ataupun internasional. Dan khusus penerbangan menggunakan baling-baling masih tetapi bisa dioperasikan di Adisutjipto," jelasnya.
Menurut dia, pemindahan maskapai Adisutjipto ke YIA akan meningkatkan kapasitas penumpang hingga 20 juta orang per tahun. Bandara tersebut juga bisa menampung pesawat berbadan lebar karena memiliki landas pacu sepanjang 3.250 meter.
"Tentu saja dengan pengoperasian YIA ini akan tingkatkan kapasitas secara signifikan, di Adisutjipto kapasitas 1,8 juta tapi penumpangnya sudah 8,4 juta. Di YIA bisa sampai 20 juta per tahun," jelasnya.
ADVERTISEMENT